Showing posts with label Kepariwisataan. Show all posts
Showing posts with label Kepariwisataan. Show all posts

Kantor Pos Kebon Rojo Surabaya

Kantor Pos Kebon Rojo
Tampak Kantor Pos Kebon Rojo Surabaya dari Luar Pagar

Menelusuri jejak bersejarah bisa menarik perhatian lebih jauh dan lebih jauh lagi. Semula, yang hanya mengerti wisata Museum 10 November maka kini berlanjut dengan gedung bersejarah lainnya yaitu gedung Kantor Pos Besar di kota Pahlawan Surabaya. 

Kaitannya antara Museum 10 November Surabaya dengan gedung Kantor Pos  Besar adalah bahwa di museum tersebut terdapat foto lama Kantor Pos dan Giro Kebon Rojo lengkap dengan narasinya bertuliskan, 

“Sebelum menjadi kantor pos dan giro, gedung ini difungsikan sebagai rumah kediaman bupati kemudian menjadi HBS (Burgerschool Soerabaia) dan komisaris besar polisi.”

Meyusuri lokasi, rupanya lokasi antara museum dengan kantor pos cukup berdekatan hanya saja bersebelahan dengan gedung Bank Indonesia (BI) ditambah seberang jalan raya, tepatnya di jalan Kebon Rojo No. 10 Kota Surabaya. 

Sesuai yang dilansir dari laman liputan6.com, Selasa (1/8), kantor pos Kebon Rojo dulunya pernah menjadi tempat Bung Karno mencari ilmu antara tahun 1915 sampai 1920 masehi. Selain itu, gedung yang dibangun pada tahun 1800 tersebut juga dijadikan sebagai tempat tinggal Bupati Kota Surabaya.

Baru pada tahun 1881 dijadikan sebagai sekolah bernama Hogere Burger School (HBS). Sekolah tersebut setara SMP plus SMA yang diperuntukkan anak bangsa Eropa dan bangsawan pribumi. Mengingat pernah terjadi perpindahan sekolah, maka pada tahun 1926 gedung tersebut dijadikan sebagai gedung Kepala Komisaris Soerabaia.

Setelah mengalami renovasi pada tahun 1926 sampai 1928, gedung tersebut dijadikan sebagai kantor pos sampai saat ini. Keaslian bangunan yang pernah dirancang oleh Departmen BOV Batavia tersebut tidak berubah banyak. Meski akhir-akhir ini, telah ada berbagai perbaikan maupun pembenahan.

Sekarang, gedung Kantor Pos Kebon Rojo aktif sebagai kontor pos juga dijadikan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya. Keberadaan gedung yang bisa sampai saat ini kita saksikan bersama itu, merupakan bukti bangunan yang kaya akan nilai sejarah pada masa-masa silam. 

Nilai sejarahnya yang cukup tinggi tersebut, sudah sepatutnya kita sebagai warga kota Surabaya saling menjaga kelestariannya sehingga wujud fisik itu akan tetap bisa disaksikan oleh generasi di masa-masa yang akan datang.

Seragam BKR Pasca Kemerdekaan

seragam BKR
Seragam BKR dengan Kepangkatan Letnan Muda/Letnan Pembantu

Setiap ada museum, pastilah menyimpan banyak koleksi untuk diperlihatkan atau pun dipertunjukkan. Sama halnya dengan salah satu museum yang ada di kota berjuluk Kota Pahlawan yaitu Museum 10 November. 

Museum yang berada di halaman Tugu Pahlawan Surabaya tersebut bisa dijadikan tempat untuk menambah pengetahuan sekaligus memperkuat wawasan berkenaan dengan sejarah pertempuran 10 Nopember tahun 1945 silam.

Secara umum, di lantai 1 museum 10 Nopember kita akan menjumpai sejumlah zona seperti zona Surabaya pada masa proklamasi, zona surabaya pasca proklamasi, diorama elektronik, zona masa dan pasca pertempuran surabaya.

Berkenaan dengan masa perjuangan, di lantai 1 tersebut ada sebuah contoh seragam BKR (Barisan Keamanan Rakyat) yang pernah dipakai pada zamannya. Seragam tersebut dipajang dengan menggunakan patung peraga (maneken). Berdiri tegap seperti seorang pejuang dengan ciri seragam lengkap dengan atributnya seperti peci, dan sepatu. 

Melansir dari laman apps.detik.com pada Kamis (20/7/2023), BKR memiliki tugas menjaga keamanan rakyat sehingga jika ditilik, BKR menjadi cikal bakal TNI (Tentara Nasional Indonesia) seperti yang sekarang kita kenal. 

Pada tahun 1945 yang notabene sebagai tahun kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, pertahanan untuk negara yang baru merdeka, tentulah sangat penting. Sehingga, BKR baru dibentuk setelah kemerdekaan. 

Pembentukan tentara Indonesia kala itu dianggap cukup beresiko karena Jepang masih menjajah Indonesia maka hanya berupa maklumat berupa pembentukan BKR. Tercatat, BKR dibentuk pada 22 Agustus 1945 dalam sidang PPKI. Selain itu, juga ada KNI dan PNI semua dibentuk dalam rangka wadah untuk perjuangan rakyat. 

Alhasil, bertepatan dengan tanggal 23 Agustus 1945, BKR diresmikan oleh Presiden Soekarno dengan menunjuk Arudji Kartawinata sebagai komandannya. BKR pun kemudian dibentuk di berbagai wilayah-wilayah.

Masing-masing wilayah sama-sama bertugas untuk menjaga keamanan rakyat. Selain itu juga ketambahan tugas berbeda misalnya di wilayah Malang ditugaskan menangkap utusan sekutu dan di Madiun ditugaskan pula melucuti persenjataan tentara Jepang. 

Benar saja, seiring waktu istilah BKR diubah menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat) pada 5 Oktober 1945, kemudian diganti menjadi TKR dengan kepanjangan berbeda yaitu TKR (Tentara Keselamatan Rakyat) pada 7 Januari 1946.

Lebih lanjut, TKR diganti TRI (Tentara Republik Indonesia), pada 26 Januari 1946. Terakhir diresmikan adanya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada tanggal 3 Juni 1947. 

Untuk mengenal dan mengenang seragam yang pernah dipakai para pejuang yang tergabung dalam BKR, kita bisa melihatnya di Museum 10 Nopember. Seragam tersebut sama dengan yang digunakan tentara PETA setelah sebelumnya dibubarkan pada era penjajahan Jepang. 

Miniatur Rumah Sakit Simpang Surabaya

rumah sakit simpang
Miniatur Rumah Sakit Simpang Surabaya yang ada di Museum 10 November

Rumah Sakit Simpang di kota Surabaya sangat terkenal pada masanya. Bahkan, pasien yang datang berobat tidak hanya dari Surabaya, melainkan dari seluruh wilayah Jawa Timur bahkan lebih. Sekarang, tidak akan ditemui rumah sakit Simpang karena sudah dialih fungsikan menjadi lahan/bangunan lainnya. 

Sekilas, mungkin rumah sakit yang terkenal era sekarang di Surabaya, beberapa di antaranya rumah sakit Karang Menjangan, Al-Irsyad, Soewandhie, Undaan, Bhakti Dharma Husada, Darmo, dan lainnya. Mencari lokasi melalui google maps pun cukup mudah.

Berbeda dengan rumah sakit Simpang, rumah sakit yang menurut beberapa sumber berada di area jalan Pemuda tersebut hanya terkenal jika dikaitkan dengan sejarahnya. Pasalnya, rumah sakit tersebut ditutup pada tahun 1923.

Melansir dari laman surabaya.go.id, Kamis (15/7), menerangkan bahwa dulunya rumah sakit simpang dikenal dengan nama Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (C.B.Z) dan menjadi salah satu rumah sakit terbesar era kolonial.

Lebih lanjut, laman kompas melalui kutipannya mengenai Historical Hospitals, menjelaskan bahwa area rumah sakit Simpang sudah dialih fungsikan menjadi area Delta Plaza Surabaya, sebuah kawasan yang tidak jauh dari sungai Kalimas.

Rumah sakit yang notabene tertua di Surabaya dibangun sekitar tahun 1808 era pemerintahan Gubernur Jenderal Daendels dimana awalnya dikhususkan untuk pasien militer. Berjalannya waktu, maka rumah sakit tersebut terbuka untuk umum.

Seiring waktu, pasien rumah sakit Simpang bertambah sangat banyak, bahkan melebihi kapasitas yang seharusnya apa lagi sekitar tahun 1868 terjadi wabah kolera, juga korban operasi militer yang terluka setelah melakukan kegiatan ekspedisi.

Selain itu, difungsikan untuk korban pertempuran Surabaya, yang dikenal dengan Pertempuran 10 November di kota Surabaya pada tahun 1945. Berkenaan dengan banyaknya pejuang yang gugur, maka ada yang dikuburkan di area rumah sakit meski pada akhirnya dilakukan pembongkaran secara masal.

Kini, rumah sakit Simpang tersebut bisa disaksikan melalui media “Miniatur Rumah Sakit Simpang” yang ada di Museum 10 November lantai dua. Disitu, digambarkan banyak korban yang terluka pada peperangan 10 Nopember yang kemudian dibawa dan diobati di rumah sakit simpang (C.B.Z).

Rumah Kelahiran Bung Karno Surabaya

rumah kelahiran bung karno
Rumah Kelahiran Bung Karno Surabaya (8/7/23)

Berwisata ke tempat-tempat wisata sejarah selain menambah wawasan juga bisa memperkuat wawasan itu sendiri. Akhir-akhir ini, telah ramai dikunjungi para wisatawan yang datang dari berbagai daerah yaitu Rumah Kelahiran Bung Karno. 

Berlokasi di Jl. Peneleh Gang Pandean No. 40 kota Surabaya tersebut, para pengunjung bisa mengenang sekaligus memahami secara lebih mendalam berkaitan dengan sosok Bung Karno, panggilan ir. Soekarno, presiden pertama Indonesia. 

Di rumah yang berukuran 5x14 meter persegi tersebut dimodif sedemikian rupa oleh Pemkot Surabaya sehingga bisa memberikan kenyamanan bagi setiap pengunjung. Ada sejumlah ruang di rumah tersebut yakni teras depan, dalam, dan 3 kamar.

Di ruang-ruang tersebut terdapat banyak informasi berkaitan dengan diresmikannya Rumah Kelahiran Bung Karno, perjalanan sebelum Bung Karno lahir sampai sepeninggalnya Bapak Proklamator Indonesia tersebut.

Uniknya, tidak semua informasi hanya berupa foto dan narasi namun juga bentuk video mapping dimana di dalam satu ruang pengunjung hanya duduk santai sambil menyaksikan sejarah penting dan singkat mengenai orang tua, pendidikan, status, pekerjaan, hingga Bung Karno menjadi tokoh nasional yang sangat berpengaruh. 

Selain itu, ada satu ruang lainnya yang dimodif menggunakan Augmented reality dimana ketika ada pengunjung masuk ke ruang tersebut menjumpai layar yang cukup besar dan untuk menggunakan fasilitas tersebut, dipersilahkan untuk duduk di sebuah kursi tunggal yang ada pojok ruang sebelah kanan.

Rumah Kelahiran Bung Karno Sby
Rumah Kelahiran Bung Karno Surabaya (8/7/23)

Di ruang yang dilengkapi dengan sistem Augmented reality tersebut dalam layar akan terlihat wajah dan tubuh kita layaknya kamera depan. Di layar, bertuliskan “duduk disini” yang mengarah pada kursi tunggal yang ada di ruang tersebut. Setelah ada pengunjung duduk, maka video akan play secara otomatis.

Dari segala macam informasi di Rumah kelahiran Bung Karno, ada beberapa informasi sederhana yang bisa kita ambil diantaranya adalah sebagai berikut.

Pertama, Rumah Kelahiran Bung Karno diresmikan Eri Cahyadi, Walikota Surabaya pada tanggal 6 Mei 2023.

Kedua, Semasa Kecil Bung Karno/Soekarno diganti namanya menjadi Koesno Sosrodihardjo dengan ritus “Slametan”.

Ketiga, Nama orang tua Bung Karno adalah Bapak Bapak R. Soekeni dan Ibu Nyoman Rai Srimben.

Keempat, Bung Karno pernah bersekolah di HBS (Hoogere Burger School) pada tahun 1916.

Kelima, Hos Tjokroaminoto adalah guru sekaligus pernah menjadi mertua Bung Karno setelah menikahi putrinya bernama Siti Oetari.

Keenam, Bung Karno muda pernah bekerja di stasiun Semut kota Surabaya.

Ketujuh, Bung Karno adalah Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945.  

Demikian sedikit informasi berkaitan dengan sedikit sejarah sekaligus ulasan Rumah Kelahiran Bung Karno yang sekarang menjadi cagar budaya kota Surabaya. Bagi Anda yang ingin berkunjung tidak dikenakan biaya alias gratis. Namun dihimbau untuk daftar di web wisata Surabaya terlebih dahulu. Salam Jas Merah.

Diorama Dapur Umum Jaman Dulu

diorama dapur umum
Diorama Dapur Umum Jaman Dulu dimabil dair museum 10 Nopemper Surabaya (8/7)

Sebagai bentuk penghormatan terhadap para pejuang kemerdekaan, para penerus bangsa mengenangnya dengan berbagai cara, selain selain melalui bentuk tulis juga bentuk fisik termasuk diorama. Pada kesempatan kali ini akan membahas Diorama Divisi Dapur Umum.

Diorama dapur Umum jaman dulu, tepatnya masa-masa perjuangan Arek-Arek Suroboyo bisa dijumpai di Museum 10 Nopember kota Surabaya. Diorama tersebut merupakan gambaran secara fisik tentang situasi dan kondisi dapur umum yang terjadi pada masa perjuangan yang dikenal dengan pertempuran 10 Nopember 1945.

Para pejuang tidak hanya yang turun di medan pertempuran saja, melainkan juga yang berada di belakang mereka melalui devisi-devisi masing seperti devisi medis dan dapur. Keberadaannya sangat penting untuk membantu dan support semangat perjuangan melawan para penjajah.

Khusus di divisi dapur, para pejuang dari kalangan wanita baik remaja hingga dewasa, mereka bertugas untuk memasak menyiapkan makanan juga minuman untuk dibagikan kepada para pejuang. Melihat dari diorama tersebut alat masak hingga keranjang makanan terbilang tradisional.

Berdasarkan beberapa sumber, awal mula berdirinya divisi dapur umum di Surabaya berlokasi di jalan Jagalan dan bertambah lagi di jalan Ambengan kota Surabaya. Seiring berjalannya waktu dan pentingnya divisi dapur bagi para pejuang kemudian divisi dapur umum berkembang pesat bahkan bertambah banyak menjadi 51 dapur umum meliputi Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.

Divisi dapur umum dipelopori oleh seorang pejuang wanita bernama Bu Dar Mortir dengan prinsip, “Orang dapat bekerja dengan tenang dan penuh semangat bila perut mereka kenyang”. Maka dari itu, perihal asupan atau pun makanan sangat diperlukan bagi para pejuang untuk tenaga dan semangat mereka khususnya di medan perang.

Orang dulu, makanan yang disajikan oleh divisi dapur umum bagi para pejuang, mereka menyebutnya “Jaminan”. Jaminan tersebut terbilang banyak antara 500 sampai 1000 bungkus nasi. Dalam diorama tersebut terlihat dengan jelas, dalam divisi dapur umum ada kegiatan memasak dengan tungku api berbahan tanah liat, hasil pembungkusan nasi dalam keranjang , dan pendistribusian yang dilakukan oleh pemuda pejuang.

Wisata Air terjun Dlundung Mojokerto

air terjun dlundung
Area spot foto wisata air terjun dlundung (12/5/2023)

Jalan-jalan dengan nuansa alam, memang tidak betul-betul membosankan. Apa lagi jika wisata alamnya memberikan kesan yang unforgettable, memberikan rasa keindahan, kesejukan, dan kedamaian.
 
Hal yang berkaitan, semoga wisata Air Terjun Dlundung menjadi salah satu wisata yang mempresentasikannya. Tahukan Anda, wisata air terjun Dlundung berlokasi di dusun Ketapang desa Kemloko, Trawas, Mojokerto. 

Anda yang hunting air terjun dan kebetulan tinggal di kabupaten sekitar atau pun kota Surabaya, rekomendasi sekali mengunjungi Air Terjun Dlundung yang notabenemasih sangat alami. 

Melansir dari laman NativeIndonesia.com Pada Selasa (6/6/), dalam judulnya yaitu “Review Air Terjun Dlundung, Harga Tiket Masuk, Misteri, Dan Bumi Perkemahan 2020,” menjelaskan bahwa air terjun Dlundung letaknya berada di Gunung Penanggungan.

Lokasi yang asri nan elok itu, mampu memberikan pengalaman yang berkesan bagi para pengunjung dengan hamparan pesona alam yang dapat membuat hati merasa tenteram dan damai. 

Sampai di lokasi, ada sejumlah kegiatan yang biasa kita lihat seperti nampak aktivitas camping. Banyak tenda yang berjejer di sejumlah lokasi yang tidak jauh dari lokasi air terjun. Kegiatan lainnya seperti kegiatan outdoor learning dari berbagai tingkat sekolah.

Selanjutnya, sebelum naik ke lokasi air terjun Dlundung, banyak lokasi menarik yang bisa dikunjungi, ada sebagian berbayar dan ada juga tidak. Keberadaan kantin seakan-akan menjadi penanda kesiapan para pengunjung untuk menikmati keindahan air terjun, mengingat keduanya sangat berdekatan. 

Kantin menjadi salah satu tempat yang baik untuk sekedar menambah tenaga sesaat dari perjalanan yang jauh. Di kantin tersebut menyajikan aneka makanan dan juga minuman. 

Lebih lanjut, wahana air terjun menjadi destinasi pokok kali ini. Masih dari sumber yang sama, tinggi air terjun Dlundung mencapai 50 meter. Airnya cukup jernih sehingga untuk sekedar bermain air “tanpa berenang” cukup aman di badan. Istilahnya, main air ecek-ecek.

Uniknya, kegiatan berselfie menjadi salah satu kegiatan yang oleh pengunjung jarang dilupa. Bukan tanpa alasan, para pengunjung yang datang ke wisata air terjun banyak yang ingin mengabadikan momen saat berada di lokasi. 

Di lokasi air terjun, juga tersedia photo booth yang recommended digunakan bertuliskan, “Welcome to Dlundung Waterfall” yang memiliki arti selamat datang di air terjun Dlundung.

Taman Buah Undaan Surabaya

Taman Buah Undaan
Taman Buah Undaan Surabaya (31/3/23)

Setiap taman yang ada di kota Surabaya, memiliki keunikan masing-masing. Ntah, dari lokasinya maupun dari fasilitas-fasilitas taman. Ada yang lokasinya berada di dekat laut dan ada pula yang di dekat sungai. Nah, taman yang akan dibahas kali ini adalah taman Buah Undaan Surabaya.

Taman buah terletak di bantaran sungai. Lokasinya berada di jalan Undaan Kulon No. 2 Surabaya. Taman diresmikan Pemkot Surabaya pada Agustus 2009. Terkait fasilitas taman, Taman Buah Undaan terbilang cukup lengkap yakni tidak hanya sekedar untuk dijadikan tempat asri juga terbilang taman ramah anak.

Pasalnya, Taman Buah Surabaya milik Pemkot tersebut dilengkapi dengan playground atau pun tempat bermain anak seperti perosotan, jungkat jungkit, dan lainnya. Hal itu sesuai pengalaman berkunjung pada Jum’at (31/3).

Sesuai dengan nama tamannya yaitu “Taman Buah”, maka bisa dipastikan ada suatu hal berkaitan dengan buah.  Benar saja, di dalam taman tersebut ada sejumlah kreativitas benda buatan yang sekaligus difungsikan sebagai bangku/tempat duduk bagi pengunjung taman Buah.

Beberapa diantaranya adalah tempat duduk berbentuk buah papaya, pisang, belimbing, dan buah lainnya. Uniknya, taman ini berada di pinggir kali/sungai. Di seberang sungai juga terdapat jalan raya sehingga pemandangan berlalu-lalang kendaraan menjadi hal menarik, khususnya bagi pengunjung yang bersantai di taman.

Taman Buah Undaan Surabaya cukup recommended untuk dikunjungi berada di pusat kota Surabaya. Taman yang dulunya merupakan SPBU, kini oleh Pemkot Surabaya disulap menjadi salah satu wisata taman yang bagus di kota yang berjuluk Kota Pahlawan tersebut.

Taman Buah Undaan terbuka untuk umum dan gratis tanpa membayar tiket. Meski demikian, pengunjung harus memperhatikan beberapa hal yang dilarang seperti memetik bunga, menginjak atau merusak tanaman, dan merokok (No Smoking Area). 

Selain itu, pengunjung dilarang tidur di area taman dan di area kolam air mancur tidak diperkenankan mandi karena tegangan listriknya cukup tinggi dan membahayakan. Terakhir, tidak diperkenankan membuang sampah sembarangan. Mari saling menjaga kebersihan bersama agar taman tetap bersih dan lestari.

Wisata Pecinan Kembang Jepun Surabaya

 
Wisata Pecinan Kembang Jepun
Wisata Pecinan Kembang Jepun Surabaya

Jalan-jalan di kota Surabaya dengan nuansa Tiongkok, tidaklah sulit untuk diketemukan di kota yang berjuluk kota Pahlawan. Pasalnya di kota Surabaya terdapat sebuah kawasan wisata yang orang biasa menyebutnya Wisata Pecinan Kembang Jepun atau Kya-Kya.

Secara letak, Wisata Kya-Kya berada di kawasan Kembang Jepun Surabaya. Wisata yang satu ini telah diresmikan pada awal-awal bulan September 2022 yang lalu dimana konsep yang diusung adalah konsep Kya-Kya Reborn.

Pada masanya, kawasan Kembang Jepun cukup ramai bahkan dulu menjadi salah pusat perdagangan yang ada di kota Surabaya pun sekarang masih banyak toko menjual berbagai macam produk. Sementara itu, pada masa penjajahan Jepang pun menjadi salah tempat wisata jalan-jalan menarik juga syarat akan berbagai hiburan.

Berdasarkan sejarah/history tersebut, kawasan Pecinan memiliki nilai sejarah dan budaya yang cukup tinggi sehingga baru-baru ini, oleh Pemkot Surabaya diupayakan menghidupkan kembali wisata Pecinan Kembang Jepun Surabaya yang sempat redup beberapa tahun terakhir.

Sebelumnya, berkenaan dengan pengadaan dan peningkatan wisata Kya-Kya Reborn, Pemkot Surabaya membersamai Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dimana kehadirannya adalah membangun konsep desa wisata seperti yang dilansir pada laman mediaindonesia pada Sabtu (31/12/).

Selain dari itu, Pemkot Surabaya juga menerima program Corporate Social responsibility (CSR) dan dalam hal ini pihak Nippon Paint Indonesia memberi donasi berupa cat sebanyak 125 untuk digunakan menghiasi sejumlah spot atau titik sesuai konsep yang relevan yaitu Kya-Kya Reborn.

Kawasan Wisata Pecinan menawarkan suasana spesial dari tempat wisata lainnya yaitu terdapat banyak lampion yang berjejer dan naga liong-liong. Salah satu spot paling unik adalah spot berupa taman. Taman tersebut, selain dihiasi dengan tanaman hias juga gambar mural serta rumah ala Tiongkok bertuliskan, “Kembang Jepun”.

Pada weekends khususnya, di kawasan Pecinan tersebut sering diadakan pementasan kegiatan kesenian maupun budaya dilengkapi dengan hiburan lainnya termasuk jalan-jalan menggunakan becak antik yang disewakan. Terpenting juga ada aneka masakan kuliner khas Pecinan maupun khas Surabaya. Yuk, ramaikan berwisata ke wisata Pecinan Kembang Jepun atau Kya-Kya.

Rumah Kolonial di Kaliandra Pasuruan

rumah kolonial
Rumah Kolonial di Kaliandra Pasuruan (21/9/22)

Rumah Kolonial Kaliandra bisa dijadikan tempat wisata dan berlibur keluarga. Terletak di Komplek Kaliandra Eco Resort, Prigen, Pasuruan. Lokasinya yang berada di lereng gunung Arjuna membuat lokasi ini banyak diminati para wisatawan sebab available penginapan dilengkapi dengan pemandangan yang alam yang mempesona.

Rumah Kolonial sangat khas dengan gedung dan arsitekturnya. Warna khas pada bangunan Kolonial tersebut berwarna putih. Di dalamnya memiliki sejumlah ornamen dan peralatan-peralatan yang juga khas ala Belanda seperti meja, kursi, lampu hias, serta hiasan lainnya.

Hal itu, saya rasakan pada saat berkunjung ke kawasan Pondok Kaliandra untuk keperluan survey outdoor pada Rabu (21/09/2022). Untuk sekedar melihat dan menyaksikan kemegahan rumah kolonial, saya pernah rasakan sendiri saat itu.

Apa yang dirasakan di dalam rumah Kolonial, tentu tidak dirasakan saat berada di bagunan-bangunan lainnya pernah saya masuki. Rasa takjub akan kemegahan rumah peninggalan jaman dulu itu, membawa kesan tersendiri sesepulang dari mengunjungi rumah Kolonial yang berada di kawasan Prigen, Pasuruan tersebut.

Berdasarkan pengalaman berkunjung, di dalam ruang rumah Kolonial terdapat sejumlah ruang memanjang ke belakang. Serambi bangunan sisi kanan dan kiri dilengkapi dengan ruang-ruang layaknya ruang tamu dilengkapi dengan kursi dan meja cocok sebagai tempat pertemuan.

Di bagian belakang rumah terdapat ruang yang memiliki keunikan. Menurut saya, itu adalah satu-satunya ruang yang pernah saya jumpai. Salah satu alasannya adalah adanya sebidang ruang dimana dia atasnya nampak seperti kubah.

Siapa saja yang memposisikan diri berada di ruang tersebut, lalu bersuara, maka suara kita akan terdengar menggema dan suara akan terdengar kembali serupa sesuai dengan suara yang diucap dan demikian seterusnya.

Itu adalah sesuatu yang luar biasa. Saya pun berfikir mengapa terjadi demikian? Dalam hal ini saya tidak menemukan referensi penyebab suara saya menggema di ruang tersebut namun jika siapapun Anda memiliki jawaban terkait alasan suara menggema, bisa memberikan jawabannya di kolom komentar di bawah.

Lebih lanjut, ada sejumlah dokumentasi berupa foto dan sedikit penjelasan di rumah kolonial. Kebanyakan adalah keluarga besar Kolonial yang pernah hidup dan tinggal di rumah kolonial tersebut. Berikut contoh penjelasannya,

“ Di teras depan Roemah Kolonial 1880 Pasuruan, Greet tjiptobiantoro bersama kedua anaknya. Oetoro Widjanarko dan Yohanes Santro,”.

“Oetoro Widjanarko dan Yohanes Santo bersama dengan nurse di teras depan Roemah Kolonial, Jl. Sangar-Pasuruan,”.

“Gunawan Tjiptobiantoro dengan istri Greet Tjiptobiantoro beserta Santo, Atmadja dan Lisyanto,”.

Anda yang tertarik berkunjung ke Kaliandra resort, bisa menjadwalkan diri atau menghubungi pihak Kaliandra. Pengunjung bisa menikmati berada di lereng gunung dan yang tidak kalah penting adalah bangunan klasik khas Eropa.

Lapangan Thor Surabaya

lapangan thor surabaya
Pemandangan Lapangan Thor Surabaya

Di Kota Pahlawan Surabaya, banyak sekali lokasi menarik untuk sekedar berolah raga utamanya berlari atau istilah lainnya adalah jogging. Pada kesempatan kali ini, saya akan menceritakan sebuah lapangan olah raga yang patut dicoba. Lapangan yang saya maksudkan kali ini adalah Lapangan Thor Surabaya.

Bagi warga kota surabaya, Lapangan Thor pasti sudah tidak asing sebab lapangan yang berlokasi di Jalan Patmosusastro No. 74a Wonokromo Surabaya tersebut menjadi lapangan atletik primadona. Banyak dari kalangan atlet maupun bagi yang gemar berolah raga menyempatkan diri berolah disana.

Berdasarkan beberapa sumber referensi yang saya dapatkan, Lapangan Thor Surabaya merupakan lapangan atletik yang cukup bersejarah, berdiri sejak jaman kolonial Belanda dan penggunaanya terbilang limited hanya diperuntukkan bangsa Eropa.

Pada masanya, mereka menamai lapangan tersebut lapangan Thor. Kata “Thor” merupakan singkatan dari Tot Heil Onzer Ribbenkast memiliki arti salam untuk tulang rusuk. Tercatat pula dulunya, lapangan Thor penggunaannya terbatas yakni hanya warga Eropa saja dipergunakan sebagai markas club sepak bola.

Kini, pengelolaan lapangan Thor di bawah manajemen Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga serta Pariwisata (DKOP). Banyak sarana dan prasarana yang terus ditingkatkan demi meningkatkan kualitas lapangan sehingga warga kota Surabaya bisa menggunakan lapangan dengan rasa nyaman dan satisfied.

Pengalaman saat berkunjung, pada Kamis (2/2/22) lapangan Thor nampak terlihat mewah dengan segala kelebihannya layaknya stadion megah lengkap dengan tribunnya yang mampu menampung kurang lebih 1.118 orang.

Jogging track di lapangan Thor memiliki panjang 400 meter menjadikannya salah satu akses maupun fasilitas paling diminati bagi para atlet khususnya warga kota Surabaya, apa lagi track tersebut dilengkapi dengan karet sintetis membuat nyaman bagi para runners saat melakukan olah raga lari.

Fakta lainnya bahwa lapangan Thor memiliki luas sebesar 1.484,56 meter persegi dan tercatat pernah mendapatkan pengakuan dari IAAF (International Association Of Athletics Federation). Lapangan Thor Surabaya terbuka untuk umum dan dengan tanpa biaya alias gratis. Jika Anda berminat menikmati lapangan Thor bisa sempatkan diri. Untuk jam bukanya mulai pagi sampai sore hari.

Museum Olahraga Kota Surabaya

Museum Olahraga Kota Surabaya
Bagian dalam Museum Olahraga Kota Surabaya
 
Berwisata di Kota Surabaya, utamanya wisata-wisata yang berbau sejarah tentu Kota yang berjuluk Kota Pahlawan menjadi alternatifnya. Sebab, selain gedung dan kota tua, Surabaya memiliki beberapa museum salah satunya adalah Museum Olahraga.

Museum yang terletak di kawasan Lapangan Thor, tepatnya di jalan Indragiri No. 6 menyimpan banyak benda-benda peninggalan para pahlawan olahraga Surabaya. Hal itu sesuai dengan pengalaman berkunjung saya, Selasa (12/07/2022).

Mengutip dari laman tiket wisata Surabaya, Museum Olahraga diresmikan pada tanggal 8 Mei 2021.  Isi di dalam museum terbilang cukup lengkap, dimana berisi ratusan koleksi para atlet kota Surabaya. dijelaskan pula, ratusan koleksi terbagi atas 3 jenis yaitu koleksi historika, heraldika, dan teknologika.

Kira-kira, Anda penasaran dan ingin tahu bagaimana Museum Olahraga Surabaya? Baik, pada kesempatan yang baik ini, saya ingin bercerita pengalaman saat berkunjung ke Museum Olahraga tersebut. Terakhir berkunjung, terlebih dahulu calon pengunjung diharuskan registrasi dengan mengakses laman tiket wisata Surabaya.

Sampai di waktu yang direncanakan, pengunjung bisa datang ke lokasi dan memperlihatkan barcode yang didapat dari registrasi. Selanjutnya, oleh petugas pengunjung dipersilahkan masuk ke Museum Olahraga tersebut.

Memasuki titik awal di dalam museum, pengunjung diperlihatkan penjelasan-penjelasan terkait olahraga secara umum seperti definisi Olahraga, manfaat Olahraga, sejarah lahirnya PON (Pekan Olahraga Nasional) hingga keikutsertaan para atlet Indonesia di kancah internasional, khususnya Olympiade.

Museum yang dimodif seperti lorong-lorong, memudahkan pengunjung bisa mengamati benda-benda koleksi. Di lantai 1 itu, pengunjung bisa melihat macam dan benda Olahraga Tradisional seperti ketapel, alat lomba balap karung, dan sebagainya.
Museum Olahraga Surabaya
Momen Berfoto di Museum Olahraga Surabaya
 
Bergeser sedikit, pengunjung bisa melihat sejarah prestasi dan koleksi para atlet Surabaya. Tercatat, club Persebaya Surabaya mampu membawa harum persepakbolaan, khususnya di kota Surabaya. Pun banyak pemain sepak bola handal muncul dari club Persebaya seperti Evan Dimas. Semua lengkap dengan keterangan-keter dan biografi dan sebagainya.

Naik di level/lantai 2 pengunjung juga diperlihatkan berbagai macam benda koleksi di berbagai cabang Olahraga. Tentu, benda koleksi di level 2 itu lebih banyak ketimbang level 1. Semua juga lengkap denan kostum, piagam, medali, lengkap dengan keterangan-keterangan.

Berdasarkan referensi ataupun sumber baca di lokasi, terkait sejarah PON 1 dan lahirnya Hari Olahraga Nasional bahwa awal PON digelar sebagai bentuk tandingan Olimpiade XIV/1948 di Kota London, Inggris. 

Pada saat itu, kontingen Indonesia belum bisa bergabung ke olimpiade karena dianggap belum memenuhi persyaratan yakni belum menjadi anggota International Olympic Committee. Keberadaan PON juga menjadi ajang pemerintah untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu menggelar kompetisi olahraga meski level nasional.

Tercatat bahwa Indonesia pertama kali bergabung Olimpiade pada tahun 1952 berlokasi di Helsinki, Finlandia. Baru pada ajang olimpiade Seoul (1988) atlet Indonesia mendapatkan medali pertama dari cabang Panahan beregu putri atas nama Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani.

Tentu saja hal itu menarik perhatian Untuk sekedar lebih tahu atlet dari cabang Panahan yang membawa harum negara tersebut. Salah satunya adalah Lilies Handayani. Ia lahir di kota Kota Surabaya pada 15 April 1965. Ibunya bernawa Subadriyah dan ayahnya Yahya Buari. Kedua orang tuanya sama-sama atlet Panahan yang juga cukup berprestasi.

Kursi dan Meja Bekas Peninggalan Belanda

Meubel Peninggalan Belanda
Kursi dan Meja Bekas Peninggalan Belanda di Area Wisata Alun-Alun Surabaya (12/7/22)
 
Sebagai kota yang berjuluk Kota Pahlawan, kota Surabaya memiliki banyak sekali benda-benda bersejarah peninggalan jaman kolonial Belanda. Kali ini, benda peninggalan yang dimaksudkan adalah tempat  set makan berupa kursi dan meja.

Kira-kira, dimana kita bisa menjumpai kursi dan meja bekas peninggalan Belanda tersebut? Bersarkan berkunjung pada Selasa (12/7/2022), kita bisa menjumpai tempat set makan peninggalan zaman kolonial Belanda di wisata baru Surabaya yaitu Alun-Alun Surabaya yang berlokasi di Jl. Gubernur Suryo No. 15 Surabaya. 

Berbeda dengan benda-benda peninggalan Belanda yang notabene banyak di museum Surabaya, di lokasi yang juga kawasan gedung Balai Pemuda Surabaya tersebut juga minim. Hanya saja untuk gedungnya masih cukup otentik.

Berbagai kebijakan yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya berkenaan dengan tempat wisata, akhirnya terbangunlah tempat wisata yang cukup instagrammable dan mampu menarik hati para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. tempat tersebut adalah wisata bawah tanah berupa Alun-Alun Surabaya. 

Di wisata bawah tanah tersebut , kita bisa menjumpai sebuah 1 set meja makan dimana pernah digunakan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada masanya. Melihat dari bentuknya, meja dan kursi tersebut terlihat klasik dan terkesan mewah. 

1 set tersebut dipajang di area wisata Alun-alun Surabaya sehingga siapa pun yang berwisata kesana bisa menyaksikan keotentikan tempat set makan yang didesain oleh C. Citroen pada masanya. Terkait keterangan detail set makan tersebut bisa menyimak di area meja dimana salah satunya bertuliskan,

“Peralatan Meubel ini merupakan aset yang pernah digunakan oleh orang-orang Eropa dan Belanda di gedung de Simpangsche Societeit (Balai Pemuda). Kursi ini merupakan desain dari C. Citroen. Peralatan Meubel ini merupakan peralatan meubel yang telah ada sejak akhir abad 19”.

Baru-baru ini, usai kasus pandemi Covid-19 menurun para wisatawan sudah tidak lagi perlu memesan tiket melalui situs tiket wisata surabaya. Bisa langsung datang ke lokasi namun tetap mengakses aplikasi pedulilindungi. Anda yang tertarik melihat langsung  kursi dan meja bekas peninggalan Belanda, bisa menjadalkan segera. It’s for Free.

Arca Joko Dolog Surabaya

Arca Joko Dolog
Area Arca Joko Dolog Surabaya
 
Sebagai kota pahlawan, tidak heran kota Surabaya memiliki banyak benda-benda peninggalan bersejarah. Jika beberapa waktu lalu pernah berkunjung ke patung Gubernur Suryo, maka kali ini berkunjung ke arca Joko Dolog, Selasa (12/07/2022).

Lokasi patung Gubernur Suryo dan Arca Joko Dolog cukup berdekatan, terbilang hanya beberapa ratus meter saja. Berdasarkan peta, patung Gubernur Suryo berada di Jl. Gubernur Suryo sementara Arca Joko Dolog berada di jalan Taman Apsari.

Pada kesempatan berkunjung ke Arca Joko Dolog, Hal berbeda saya rasakan pasalnya arca tersebut merupakan benda peninggalan bersejarah pada jaman kerajaan Singasari.

Melansir dari laman wikipedia.org, Arca Joko Dolog mempresentasikan raja terakhir Singosari yaitu Kertanegara. Pembuatan arca tersebut dibuat oleh Nada sebagai bentuk penghormatan kepada sang raja Kertanegara sebab ia merupakan salah seorang raja yang bijaksana.

Semasa hidupnya, ia mampu memimpin kerajaan dengan baik. Keinginan baiknya mempersatukan nusantara, pengetahuannya yang luas, serta ketaatannya pada agama (Budha) menjadikannya salah seorang yang dianggap mampu berada di level Jina Mahasobya.

Arca yang dibuat pada tahun 1289 masehi tersebut sangat terawat sampai sekarang. Beredar dari cerita ke cerita, arca Joko Dolog Surabaya dibawa dari desa Kandang Gajah, Trowulan ke kota Surabaya pada jaman Kolonial Belanda.

Awalnya, ingin dibawa ke negeri Belanda namun hasilnya gagal karena beberapa alasan. Sehingga keberadaannya masih tetap di kota Surabaya tepatnya di jalan Taman Apsari, di bawah pohon beringin yang rindang.

Di areal Arca Joko Dolog juga terdapat sejumlah arca, namun bersifat tambahan. Sementara arca yang utama adalah Arca Joko Dolog Sendiri dimana memiliki panjang 166 dan lebar 138 cm. Sementara untuk tebalnya mencapai 105 cm.

Seperti yang kita bisa lihat pada foto Arca Joko Dolog di Artikel ini, arca dibuat dengan posisi duduk, kepalanya seperti gundul, tangan kanan berada di lutut sementara tangan yang sebelah kiri seperti berada di pangkuan.

Pengunjung yang datang kesana pasti merasakan kedamaian berada di sana termasuk saya. Lokasinya cukup rindang dan angin semilir pun mudah di dapatkan. Pengunjung tidak harus yang beragama Budha, agama lainnya juga diperbolehkan asal tetap menjaga dan melestarikan situs peninggalan.

Rusa di Taman Flora Surabaya

Kegiatan Memberi Makan Rusa di Taman Flora Surabaya (19/6/22)
 
Wisata Surabaya - Jika selama ini melihat-lihat binatang identik dengan Kebun Binatang Surabaya, maka selain itu, alternatif lainnya adalah di Taman Flora Surabaya yang juga available dengan binatang rusa. Rusa-rusa tersebut adalah rusa Bawean asal Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur.

Sekilas dari namanya, nama “Taman Flora” tentu menyajikan pemandangan yang kaya akan tanaman-tanamannya yang sangat beragam.  Namun siapa sangka, keberadaan sejumlah rusa itu khususnya bagi saya pribadi menjadi daya tarik tersendiri sewaktu berwisata kesana pada Minggu (19/6/2022).

Bersama anak dan istri, sengaja datang kesana untuk sekedar bewisata atau pun berlibur kecil-kecilan. Lokasinya yang dekat dari rumah, itu ditempuh tidak sampai 30 menit. Sesampai di lokasi, untuk lahan parkir berada persis di halaman depan Taman Flora, tepatnya di sisi sebelah Sentra Kuliner RMI Kota Surabaya. 

Terlihat saat itu, Taman Flora Surabaya dibanjiri para wisatawan datang dari berbagai daerah khususnya di kota Surabaya. Karena tiket masuknya gratis, maka para wisatawan bisa masuk secara langsung dan memilih spot menarik sesuai selera seperti wahana bermain anak, air mancur, perpustakaan, kolam ikan, dan sebagainya. 

Spot menarik yang selain disebutkan di atas, ada 1 lokasi menarik untuk didatangi. Spot itu adalah area rusa Bawean. Di sana para wisatawan termasuk kami keluarga bisa berinteraksi dengan binatang rusa. Para pengunjung bisa berkesempatan memberi makan dan sesekali bisa memegang badan rusa jika possible. 

Rusa-rusa yang berada di jalan Bratang Binangun, Baratajaya, Surabaya tersebut nampak begitu aktif. Tidak sungkan-sungkan menghampiri para pengunjung yang berada di luar pagar area kandang rusa. Apa lagi jika pengunjung membawa makanan yang baru dibeli di sekitaran taman Flora seperti kacang panjang dan wortel.

Itu bukan soal memberi makanan kepada rusa tetapi hanya sekedar mempelajari dan mendidik si kecil cara menyayangi hewan. Salah satunya adalah dengan memberikan makanan kepada bianatang-binatang rusa disana. Meski terkadang imbauan untuk tidak memberi makan rusa, tetapi nampak ada nilai edukasi di dalamnya.

Wisata Kawah Sikidang Dieng

Kawah Sikidang Dieng
Kawasan Wisata Kawah Sikidang Dieng

Tempat wisata yang satu ini merupakan salah satu wisata pertama pernah saya kunjungi. Kira-kira, tempat wisata apa itu? Yaps, sesuai dengan judul, wisata yang dimaksudkan kali ini adalah Wisata Kawah Sikidang Dieng.
 
Sekilas sesuai dengan namanya, Wisata Kawah Sikidang terletak di desa Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah. Lokasi wisata cukup dan amat ramai terutama saat weekend atau pun saat liburan sekolah seperti pengalaman saya berkunjung pada Sabtu (14/05/2022).
 
Bersama rombongan dari Kota Pahlawan Surabaya, kami menyempat berwisata ke Dataran Tinggi Dieng dan tentunya menyempatkan berwisata ke Kawah Sikidang, Dieng, Semarang. Untuk biaya tiket masuk per orang tertera sebesar Rp.20.000, cukup  murah bukan?
 
Memasuki Kawasan Kawah Sikidang, akses jalannya cukup safety untuk dilalui. Nampak seperti jembatan terbuat dari kayu yang kokoh nan memanjang sampai menuju kawah. Untuk sampai ke kawah pun tidak perlu bersusah payah mendaki gunung sebab kawasan Kawah Sikidang nampak seperti berada di tanah yang datar.
 
Pemandangan lumpur panas meletup-letup disertai dengan asap putih menjadi keunikan tersendiri di tempat wisata yang satu ini. Sensasi berada di tengah-tengah aktivitas vulkanik menjadi terasa sangat sesuatu sehingga kami yang sebagai pengunjung merasa takjub dengan pemandangan alam yang fenomenal.
 
Kebanyakan para pengunjung wisata kawah, tidak menyia-nyiakan waktu mengabadikan momen saat berada disana. Mereka berfoto dan ber-selfie ria bersama keluarga, teman dan bahkan ada yang enjoy sendiri.
 
Tips and trick aman saat berwisata ke Kawah Sikidang Dieng adalah dengan memakai masker karena di kawasan tersebut bau belerang cukup menusuk tajam saat kita menghirup udara. Selain itu, demi safety bagi para pengunjung untuk tidak keluar dan memanjat track atau akses jalan yang sudah disediakan.
 
So how, tertarik berkunjung ke Kawah Sikidang Dieng? Yuk jadwalkan berwisata kesana beramai-ramai bersama keluarga, teman atau pun rekan kerja. Itu dia sedikit cerita saat berwisata ke Kawah Sikidang. Saya yakin cerita Anda saat berwisata nanti bisa lebih menyenangkan dan memiliki kesan pesan tersendiri.

Taman Hiburan Pantai Kenjeran Surabaya

Taman Hiburan Pantai Kenjeran
Spot Taman Hiburan Pantai Kenjeran Surabaya
  
Baru-baru ini, wisata pantai di Kota Pahlawan Surabaya menyajikan pemandangan baru lengkap dengan berbagai wahana yang bisa dinikmati para wisatawan. Pantai yang dimaksudkan kali ini adalah Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran.
 
Terletak di Jalan Pantai Lama Kenjeran No. 1 kota Surabaya, para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara beramai-ramai berwisata sambil menikmati pemandangan pantai sekaligus wahana yang disajikan seperti yang terlihat pada Minggu (29/05/22).
 
Banyak wisatawan datang bersama keluarga dan tidak sedikit juga datang bersama rombongan yang dicurigai berasal dari luar kota. Nah, kira-kira apa saja yang bisa pengunjung nikmati berada di Taman Hiburan Pantai Kenjeran Surabaya?
 
Berdasarkan pengalaman berkunjung, ada 2 pintu masuk yaitu pintu sebelah utara dan juga selatan. Pintu masuk sebelah utara cukup recommended sebagai akses menuju ke lokasi wisata sebab disana tersaji taman luas lengkap dengan wahananya.
 
Tenang saja, petugas tiket akan mengarahkan semua wisatawan ke lokasi inti yang dilengkapi dengan wisata perahu dan wisata kuliner. 
   
Sebelum itu, ijinkan saya mendeskripsikan pengalaman berkunjung melalui pintu masuk Taman Hiburan Pantai Kenjeran jalur utara. Di jalur utara ini, area parkir terbilang cukup luas. Berbagai macam kendaraan terutama bus bisa menampung disana. 
 
Biaya parkir dan tiket masuk cukup standar mengikuti kebijakan Pemkot Surabaya. Adapun Tiket masuk ke Taman Taman Hiburan Pantai Kenjeran sebesar Rp.10.000,- perorang dan ada diskon tentunya bagi yang usianya di bawah umur.
 
Awal mula masuk di tempat wisata, kita akan menikmati wahana berupa keindahan Taman Hiburan. Para wisatawan terutama yang membawa anak-anak. Fasilitas yang bisa dinikmati antara lain gazebo, Volley Pantai, air mancur, Flying Fox, Photo Booth, ayunan, dan yang tidak kalah penting adalah pemandangan pantainya yang instagrammable.
 
Taman Hiburan Pantai Kenjeran Surabaya
Momen Berfoto di THP Kenjeran Surabaya


Pemandangan pantai Lama tersebut menjadi daya tarik  di wahana yang satu ini sebab wisatawan bisa berfoto ria sambil menikmati pemandangan pantai yang sangat luar biasa di tambah dengan view Jembatan Suroboyo yang memanjang nan unik.
 
Berjalan ke arah selatan, tepatnya mendekati gerbang Jembatan Suroboyo, kita digratiskan menyeberangi Jembatan Penyeberangan Orang menuju ke wisata inti yang dilengkapi dengan wisata perahu, wisata kuliner, dan pusat oleh-oleh khas THP Kenjeran Surabaya.
 
Sampai disana, pengunjung bisa melihat berbagai macam fasilitas, ada yang for free dan ada juga berbayar seperti wisata perahu misalnya. Bagi pengunjung yang ingin menikmati  bagaimana rasanya naik perahu sekaligus keliling di bawah area Jembatan Suroboyo bisa rental dengan biaya sebesar Rp.10.000an dan untuk harga tersebut bisa berubah sewaktu-waktu. 
 
Paling penting lainnya di Taman Hiburan Pantai Kenjeran tersebut adalah wisata kulinernya. Banyak sekali aneka makanan khas kota Surabaya dan bahkan masakan khas lainnya di luar daerah. Selain itu juga tersedia Pusat Souvenir yang bisa dibeli sesuai selera seperti lampu hiasan, kaligrafi, aneka baju, dan masih banyak lainnya.
 
Jadi, tertarik berwisata ke Taman Hiburan Pantai Kenjeran Surabaya? Silahkan bisa menjadwalkan diri bisa berkunjung ramai-ramai bersama teman atau pun keluarga. Taman Hiburan Pantai Kenjeran is highly recommended to visit.

Keren! Wisata Dieng Park

Dieng Park
Keren! Wisata Dieng Park (15/5/22)
 
Masih di kawasan wisata Dieng, kali ini akan membahas satu obyek wisata yang cukup keren untuk dikunjungi. Wisata yang dimaksudkan kali ini adalah Dieng Park berlokasi di Jalan Telaga Warna, Dieng, Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Kira-kira, apa saja yang pengunjung bisa nikmati di wisata Dieng Park? Dalam kesempatan mendeskripsikan wisata Dieng Park sesuai pengalaman berkunjung pada Minggu (15/5/22), tentu ada beberapa spot menarik yang mungkin pengunjung bisa nikmati seperti taman yang indah lengkap dengan kursi bersantai.

Selain itu, ada juga wahana camping ground yang patut dicoba, terutama pengunjung yang suka camping dengan cuaca sejuk maka wisata Dieng Park menjadi alternatifnya.

Tak hanya itu, bagi pengunjung yang datang secara berkelompok, menjadikan Dieng Park sebagai sarana area fun game atau permainan yang menyenangkan. Bersama jasa travel yang disepakati, rata-rata mereka mengadakan suatu permainan seru untuk sekedar tetap menjalin kebersamaan antar rekan.

Uniknya, keindahan Dieng Park tidak hanya sebatas area taman saja. Fasilitas yang juga bisa dinikmati para pengunjung adalah Dieng Swing. Sesuai namanya “Dieng Swing” adalah wahana permainan ayunan yang populer di kawasan dataran tinggi Dieng.

Ayunan Dieng Swing cukup lebar. Kapasitasnya kira-kira 5 orang, tetapi prioritas untuk satu orang sebab untuk bisa menikmati berada di atas ayunan, butuh kehati-hatian karena menyangkut keselamatan para pengunjung agar tidak jatuh.

Pada waktu tertentu, petugas layanan Dieng Swing memberikan arahan serta layanan ketika ada pengunjung yang ingin menaiki ayunan. Tarik ulur tali tambang berikut pengunjung yang berfoto atau pun ber-selfie sudah menjadi pemandangan biasa di spot Dieng Swing.

Ditambah lagi, di spot Dieng Swing pengunjung disuguhkan dengan pemandangan alam yang menarik berupa Telaga Warna. Disebut dengan Telaga Warna karena airnya memiliki kandungan belerang yang menyebabkan ada perubahan warna seperti biru, kuning, hijau, dan ungu.

Untuk bisa sampai di spot tersebut, pengunjung harus bersabar berjalan kaki  menanjak dengan waktu sekitar 10-15 menit. Sambil berjalan perlahan, pengunjung sudah bisa melihat keindahan Telaga Warna yang cukup eksotis nan mempesona. Sejumlah Obyek Dataran tinggi Dieng lainya pun mulai terlihat di area tersebut. Anda yang tertarik berwisata kesana, cukup membayar biaya tiket sebesar Rp.15.000 saja.

Pesona Wisata Dusun Semilir di Semarang

Wisata Dusun Semilir
Pesona Wisata Dusun Semilir di Semarang (15/5/22)
 
Berwisata di Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Semarang, tentu tidak asing dengan yang namanya wisata Dusun Semilir, mengapa? Ya, wisata Dusun Semilir merupakan salah satu obyek wisata yang mempesona sebab terdapat banyak wahana menarik  yang cocok bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Lokasi wisata Dusun Semilir berada di Ngemple, Bawen, Ngemplak, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Banyak wisatawan, secara well planned, datang ke lokasi wisata untuk sekedar mencari hiburan bersama teman, kerabat, maupun keluarga. Hal itu terlihat pada Minggu (15/05/2022).

Berdasarkan pengalaman berwisata , saat hendak sampai ke obyek wisata, dari jarak jauh sudah terlihat mempesona. Sejumlah stupa berukuran besar berdiri kokoh nampak seperti ciri khas obyek wisata yang fasiltasnya terbilang lengkap tersebut. 

Selain itu, lokasinya yang sangat luas, bisa menampung ribuan hingga ratusan ribu pengunjung. Area parkir pun terbilang luas.

Untuk bisa menikmati berada di dalam wisata Dusun Semilir, rata-rata tiket masuknya sebesar dua puluh ribu rupiah. Memasuki pintu masuk, wisatawan bisa menjumpai pusat souvenir khas Semarang, ada aneka baju, gantungan kunci, hiasan rumah, dan masih banya lainnya. 

Lanjut ke area berikutnya, melalui lorong yang menurun, kita bisa menyaksikan sejumlah villa yang bisa disewa pengunjung wisata  Dusun Semilir di Semarang. Untuk cek biaya, bisa melalui situs booking atau dimungkinkan bisa datang langsung ke lokasi tentunya.

Sampai ke area bawah, kita bisa berjalan kaki menikmati berada di Jalan Kenangan. Jalan tersebut cukup lebar, di sisi kanan maupun kiri terdapat banyak toko penjualan souvenir dan camilan.  Tak jarang sejumlah mobil maupun kereta khusus berlalu lalang di jalan tersebut. Para wisatawan yang tertarik menyewa, tentu dipersilahkan.

Di akhir perjalanan panjang di Jalan Kenangan, kita bisa menjumpai plataran yang cukup luas. Di area ini sering kali dijadikan sebagai tempat untuk bersantai, available kursi disertai peniup berupa payung berukuran besar. Banyak wisatawan menghabiskan waktu di spot terbuka tersebut untuk sekedar nyemil dan ngopi.

Lanjut berjalan, kita akan menjumpai spot berupa bangunan bernama Gangnam. Bagian depan terdapat stan menjual aneka minuman dan kue. Paling menarik di spot ini terdapat imitasi wajah-wajah artis korea. Cocok bagi para pecinta Korean Artist untuk berswafoto. 

Beralih ke spot selanjutnya, wisatawan bisa menjumpai Festival Tanaman Hias yang harganya relatif murah. Harga persatu tanaman dihargai mulai sepuluh ribu hingga puluhan ribu rupiah lengkap dengan potnya.

Selanjutnya, ke arah menuju area keluar, wisatawan bisa menjumpai alun Eropa. Disana banyak sekali pemuda-pemudi mampir berfoto ria mengabadikan momen berada di wisata Dusun Semilir karena cukup instagrammable. Wisatawan yang ingin mengelilingi alun tersebut bisa menyewa perahu.

Uniknya, di lokasi wahana Dusun Semilir terdapat wahana perosotan raksasa dengan tinggi tiga puluh meter. Perosotan yang berwarna-warni tersebut adalah yang paling memacu adrenamalin ketimbang wahana lainnya.

Wisata Dieng Plateau Theater

Dieng Plateau Theater
Foto dari Teras Wisata Dieng Plateau Theater (15/5/22)
 
Sejumlah tempat wisata yang ada di dataran tinggi Dieng, rupanya ada satu tempat wisata yang sangat rekomendasi untuk dikunjungi. Tempat wisata tersebut adalah Dieng Plateu Theater. Isi dari film tersebut menjelaskan tentang hal-hal berkaitan dengan dataran tinggi Dieng. 

Bagi wisatawan yang baru pertama kali berkunjung ke kawasan wisata Dieng, tidak ada salahnya wisata pertama yang dikujungi adalah Dieng Plateau Theater. Hal Itu jika memungkinkan sebab letak dari lokasi wisata tersebut terbilang hidden, lebih strategis jika mampir terlebih dahulu ke tempat wisata lainnya misalnya Candi Arjuna dan Telaga Warna.

Kira-kira, apa saja yang bisa kita saksikan di wisata Dieng Plateau Theater? Berdasarkan pengalaman berkunjung saya ke wisata Dieng Plateau Theater, Minggu (15/05/2022), wisatawan bisa menyaksikan gambaran dataran tinggi Dieng secara menyeluruh.

Para wisatawan bisa mendapatkan informasi penting terkait dataran tinggi Dieng, mulai dari sejarah, kondisi geografis, tempat-tempat wisata menarik, hingga budaya yang ada di wisata Dieng tersebut.

Tempat wisata Dieng Plateau Theater sendiri diresmikan pada 9 April 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hinggi kini, wisata Dieng Plateau Theater, selain wisata Batu Ratapan Angin, menjadi alternatif wisata yang menarik sebab ada nilai edukasi, terlebih bagi wisatawan yang ingin mengetahui wisata Dieng lebih jauh. 

Untuk tiket masuk, wisatawan akan dikenai biaya tiket sebesar Rp4.000. Tiket segitu tentu terbilang cukup murah dari apa yang wisatawan dapatkan dari setelah menyaksikan film di gedung  Dieng Plateau Theater yang berkapasitas 100 orang tersebut.

Durasi film yang ditampilakan di dalam gedung teater tersebut kurang lebih 23 menit. Terbilang waktu cukup untuk sekedar menyaksikan pesona alam di Provinsi Jawa tengah tersebut. Bagi sebagian orang, termasuk saya merasa takjub dengan pemandangan alam yang mempesona.

Wisatawan yang tertarik dan ingin berkunjung ke wisata Dieng Plateau Theater, bisa dijadwalkan segera bersama kerabat. Teman atau pun keluarga. Untuk jam buka dimulai dari jam 07.00 WIB dan jam tutupnya sekitar jam 18.00 WIB.