Kegiatan Berdonasi untuk Palestina di Surabaya

Kegiatan Berdonasi untuk Palestina
Kegiatan Berdonasi untuk Palestina di Surabaya

Pada hari Senin (23/10/23), Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 20 Surabaya mengadakan kegiatan menggalang donasi untuk warga Palestina yang menjadi korban agresi Israel, khususnya Gaza. Kegiatan tersebut berlangsung di halaman sekolah setempat.

Dalam kegiatannya, terdapat beberapa agenda seperti menonton film dan galang dana berupa uang. Selain menonton film perjuangan dan menggalang dana, juga ada kegiatan sholat ghaib yang dikhususkan kepada korban warga Palestina. Dalam agenda shalat, diikuti oleh segenap siswa-siswi dan juga ustadz-ustadzahnya. 

Secara teknis, selain shalat ghaib, untuk kegiatan menonton film dan menggalang dana diagendakan menjadi beberapa sesi. Sesi pertama kelas 1 dan 2, sesi kedua kelas 3 dan 4 dan terakhir sesi ketiga yaitu kelas 5 dan kelas 6. 

Pada momen menonton film, siswa-siswi sekolah setempat menonton kejadian saat Palestina dibombardir oleh Israel, bangsa yahudi. Rasa sedih cukup dirasakan sejumlah siswa karena tindakan mereka tidak berpri kemanusiaan, terlebih yang disakiti adalah saudara seiman yang ada di Palestina, khususnya di Gaza.

Setelah menonton, baru mereka mengumpulkan dana untuk Palestina dan dilanjut dengan sholat ghaib yang bertempat di lapangan Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 20 dengan imam ustadz Nasir. Sholat ghaib bertujuan untuk menyolatkan jenazah yang ada di Palestina. 

Setelah kegiatan shalat ghaib, panitia menghitung hasil donasi, alhamdullah, dana yang terkumpul sebesar Rp.17.650.00. Ucapan terimakasih disampaikan oleh salah satu panitia, 

“Dengan mengucap Alhamdulillah, kami serahkan perolehan donasi Palestina untuk disalurkan melalui lazizmu PDM Surabaya, ucapan terimakasih dan atensi setinggi-tingginya untuk seluruh ustadz ustadzah anak-anak dan walimurid serta pihak2 yang telah membantu dalam suksesnya penggalangan donasi kali ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan panjenengan semuaNya Aamiin ya rabbal alamin”

Sementara itu, Safana, salah satu siswa kelas 5 mengutarakan pendapatnya terkait kegiatan di sekolahnya, “Kegiatan ini sangat bermanfaat dan memotivasi kita karena bisa menyadarkan kita bahwa ada saudara kita yang berjuang di Palestina,‘’ katanya. Dia sangat apresiasi dengan kegiatan tersebut karena merupakan bentuk mendukung keadillan demi tertegaknya kebenaran khususnya umat Islam di dunia.

Makam India Pakistan Surabaya

Makam India Pakistan
Makam India Pakistan Surabaya

Berwisata di daerah Kenjeran Kota Surabaya, selain ada makam W.R. Supratman, ada juga makam India Pakistan berada di Jl. Sidotopo Wetan, Simokerto, Surabaya. Lokasi masih terbilang berada di area masjid Sabilul Muttaqin. 

Terpampangnya plakat bertuliskan “Makam India Pakistan” tentu menarik perhatian bagi siapa pun yang tergerak hatinya untuk sekedar tau makam sekaligus sejarahnya. Sebab umumnya di kota Surabaya, yang terkenal hanya beberapa kampung diantaranya kampung Arab, Cina, Arab, dan Melayu pada masanya. 

Kontras untuk yang satu ini, Lokasi pemakaman India Pakistan tidak mengisyaratkan bahwa adanya kampung India di Kota Surabaya. Hal itu sesuai dengan hasil pengamatan yang saya lakukan beberapa waktu lalu, Jum’at (27/10).

Sepintas, di sekitaran lokasi makam, umumnya hanya warga Surabaya, Madura, China, dan warga pendatang lainnya yang memungkinkan.

Berdasarkan pengalaman berkunjung, pintu gerbang Makam India Pakistan terbuka untuk umum ketika pada momen hari Jum’at dimana umat muslim sekitar maupun yang sedang safar menunaikan ibadah shalat Jum’at. 

Tujuan pembukaan area makam yaitu untuk penambahan lahan parkir motor. Hal itu disebabkan lahan parkir di halaman masjid bagian depan cukup terbatas, sementara parkir area makam nampak lebih luas.

Tidak adanya catatan khusus di area parkir, membuat saya sulit mengumpulkan informasi yang lebih mendalam. Namun, sedikit catatan bahwa dilarang untuk meng-kejing makam yang ada. 

Menelusuri informasi terkait hubungan warga India dengan Indonesia, keduanya memiliki kaitan erat khususnya pada era penjajahan Belanda. Hal itu sesuai yang dilansir pada laman BBC News Indonesia berjudul “Kisah Ratusan Tentara India yang Membelot ke Pihak Indonesia dalam Pertempuran Surabaya, ”Jum’at (4/11). 

Pada saat itu, India merupakan bekas jajahan negara Inggris. Selama kurang lebih 89 tahun tersebut pihak Inggris sering memanfaatkan ribuan hingga ratusan ribu prajurit India untuk berbagai tujuan seperti meyelesaikan berbagai konflik kolonial.

Lebih lanjut, sesuai lansiran, disebutkan ada setidaknya dua kali prajurit India datang ke Indonesia. Pertama pada tahun 1811 ketika pihak Inggris sedang menginvasi pulau Jawa dan yang kedua pada tahun 1945 sampai pecahnya pertempuran yang dikenal dengan sebutan “Pertempuran 10 Nopember””. 

Kedatangan prajurit India pada tahun 1945 sebanyak 4.000, disebut dengan pasukan Divisi Kelima India dipimpin oleh Mayor Jenderal Mansergh. Mereka datang membawa sejumlah tank dan juga pesawat tempur. 

Pengiriman pasukan India ke Indonesia oleh Belanda rupanya menjadi hal yang bumerang bagi para pelaku praktik kolonial. Sebanyak 600 pasukan India membelot ke pihak Indonesia untuk sama-sama berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

Mereka pasukan India yang mendapatkan hidayah dari Allah, mereka berfikir bahwa buat apa membantu jajahan Belanda sementara negara sendiri masih dijajah oleh Belanda. Selain itu, seperti diadu dengan sesama Muslim yang berjuang untuk negaranya sendiri.