Showing posts with label Wisata Religi. Show all posts
Showing posts with label Wisata Religi. Show all posts

Menunaikan Ibadah Shalat Idul Adha di Masjid Pondok Kedinding Surabaya.

Shalat idul adha merupakan suatu amalan ibadah umat muslim kepada Allah SWT yang memiliki pahala yang luar biasa bagi yang menjalankan. Sama halnya dengan umat Muslim surabaya baik laki, perempuan, tua, dan muda secara berjamaah menunaikan ibadah shalat Sunah Idul Adha di masjid Pondok Kedinding Surabaya.
Shalat Idul Adha di Masjid Pondok Kedinding Surabaya
Gambar Shalat Idul Adha di Pondok Kedinding Surabaya (11/08/2019)
Shalat Sunah Idul Adha sendiri selalu diadakan berdasarkan kalender Hijiriyah tepatnya pada tanggal 10 Dzulhijjah. Meski tergolong amalan ibadah sunah namun bersifat Muakkad atau sangat dianjurkan untuk dikerjakan seperti yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW.

Dalam hadist shahih (Bukhari dan Muslim) meriwayatkan yang artinya bahwa Ummu Atiyyah pernah berkata, “Rasulullah menyuruh kami perempuan untuk keluar di idul fitri dan idul adha. Sementara bagi yang haid dipisahkan dari tempat shalat agar mereka dapat menyaksikan kebaikan dan doa umat Islam”.


Shalat Idul Adha merupakan tuntunan rasul Muhammad SAW dimana didalamnya kita juga dianjurkan untuk berkurban hewan seperti kambing dan sapi bagi yang mampu menjalankannya. Hal ini berdasarkan pada kisah sebelum nabi Muhammad SAW yaitu Nabi Ibrahim AS.

Seperti yang diceritakan dalam kitab tafsir An-Nasafi dan Tafsir Katsir bahwa putra Nabi Ibrahim yaitu Ismail yang kemudian akhirnya juga menjadi Nabi kala itu berusia 13 tahun hendak di sembelih oleh ayahnya sendiri atas perintah Allah SWT. Atas ketaqwaan Nabi Ibrahim AS, akhirnya beliau bersedia dengan ikhlas.


Namun ditengah-tengah penyembelihan Putranya itu Allah SWT menurunkan seekor domba yang besar untuk kemudian dijadikan hewan kurban juga sebagai pengganti Ismail AS yang tidak jadi disembelih. Demikian sedikit cerita tentang anjuran berkurban.


Tentang Shalat Sunah Idul adha sendiri Shalat Idul Adha selalu ramai dilakukan umat Muslim yang tersebar di berbagai Negara di dunia. Mereka berbondong-bondong berangkat ke masjid untuk melaksanakan shalat Sunah Idul Adha secara berjamaah.


Seperti yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 11 Agustus 2019, umat Muslim di kota surabaya melakukan ibadah Shalat Sunah Idul Adha di masjid Pondok Pesantren Assalafi Al Fitrah Kedinding Surabaya. Terdapat puluhan ribu jamaah didalamnya dari berbagai usia.


Untuk di dalam Masjid sendiri dipenuhi oleh jamaah laki sementara untuk halaman masjid didominasi oleh laki dan perempuan. Letak daripada pondok itu berada di pinggir jalan kedinding lor 99 Surabaya sehingga saking padatnya jamaah jalan raya pun dijadikan tempat shalat.


Terkait dengan hal itu, dalam momen shalat id ini selalu dilakukannya penutupan jalan sebagian dari jalan itu dijadikan tempat shalat dan lainnya dijadikan tempat parkir. Untuk pengamanan sendiri jamaah di bantu oleh TNI sehingga diharapkan memberikan kontribusi yang baik demi kekhusukan menjalankan ibadah shalat id.

Berziarah Ke Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa

Mengunjungi tempat wisata yang bernuansa religi di kota Surabaya memang cukup banyak apalagi kota yang satu ini dikenal sebagai kota pahlawan. Hal ini membuat beberapa Taman Makam Pahlawan Surabaya seperti yang berlokasi di Kusuma Bangsa menjadi salah satu wisata yang baiknya perlu di kunjungi.

Seperti halnya yang ditulis di artikel lainnya bahwa Taman Makam Pahlawan Mayjend Sungkono juga menjadi salah satu pilihan untuk berkunjung di kota Surabaya ini. Nah kali ini hanya akan berfokus pada taman makam pahlawan Kusuma Bangsa saja.

Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa
Gambar Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa (20/07/2019)
Taman makam pahlawan (TMP) Kusuma Bangsa menjadi salah satu tempat Wisatawan dalam rangka mendoakan para pahlawan yang gugur pada pertempuran pada 10 Nopember 1945 demi satu tujuan yaitu untuk kepentingan bangsa Indonesia. 

Selain itu, TMP ini juga menjadi salah satu tempat kegiatan para pejabat Jawa Timur seperti Walikota Surabaya dan atau Gubernur Jawa Timur pada hari pahlawan 10 Nopember  sebagai bentuk menghargai dan mengenang jasa mereka.


Bagi para Peziarah terutama yang memiliki jumlah banyak dan berasal dari suatu instansi atau lembaga maka sesuai surat edaran Dinas Sosial pada 9 Oktober 2019, penyelenggara ziarah harus membuat surat pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu.


Surat pemberitahuan tersebut nantinya ditujukan kepada Dinas Sosial Kota Surabaya dengan tembusan ke Garnisun. Surat edaran ini didapatkan oleh penulis di sebuah dinding pintu masuk makam saat berziarah di TMP Kusuma Bangsa itu pada hari Sabtu, 20 Juli 2019.


Saat kita melangkah masuk ke makam pahlawan ini, kita akan diperlihatkan sebuah Monumen berukuran besar yang mengunggah hati yang mana monumen itu menggambarkan saat dimana para pejuang melakukan perlawanan terhadap tentara Inggris yang ingin menduduki Kota Surabaya.


Para pejuang berasal dari Suku dan Agama yang berbeda tapi mereka tetap bersatu untuk membela tanah air yang kita cintai ini. Untuk rincian daripada makam yang ada di makam ini berjumlah 884 yang terdiri dari TNI, pegawai negeri sipil, polisi, pejuang rakyat, dan pahlawan yang tak dikenal.

Taman Makam Pahlawan Jalan Mayjend Sungkono Surabaya

Ada banyak lokasi makam pahlawan nasional yang bertebaran di kota Surabaya sehingga tidak heran kota ini mendapatkan gelar sebagai kota pahlawan. Salah satu makam pahlawan tersebut adalah taman makam pahlawan (TMP) Mayjend Sungkono. 

Sebagai kota yang menyandang gelar kota pahlawan, pemerintah kota Surabaya selalu dan terus memberi perhatian ekstra dalam rangka menjaga dan memelihara bukti dan jejak para pejuang seperti makam pahlawan ini misalnya.


Taman Makam Pahlawan Jalan Mayjend Sungkono Surabaya
Gambar Taman Makam Jl. Pahlawan Mayjend Sungkono 1/7/19
Beda halnya pada tempat pemakaman umum yang sering kita jumpai, akan terlihat sedikit menyeramkan namun berbeda dengan Taman Makam Pahlawan yang berada di Jl. Mayjen Sungkono No. 190 Surabaya yang sangat terawat sedemikian rupa sangat bersih dan terjaga.

Berdasarkan pengalaman pertama berkunjung kesana tepatnya pada hari sabtu 1 Juli 2019, terlihat sebuah candi bentar yang besar nan bagus tetapi saat itu candi bentarnya dalam keadaan tertutup lalu hati saya bertanya “dimana ya pintu masuknya?”

Dengan segera, saya menghampiri sebuah pos penjagaan yang ada di depan taman makam pahlawan itu lalu oleh petugas diarahkan ke pintu masuk yang berada di sebelah kiri halaman depan makam.

Saya pun memarkir motor lalu kemudian meminta ijin masuk, petugas pun dengan senang hati mempersilahkan. Terlihat tidak ada banyak orang berkunjung disana mungkin saya datang belum pada momennya namun saya merasa senang pernah sampai disana.

Melihat di sekitaran pintu masuk pemakaman, di sana tersedia sebuah perpustakaan. kendati demikian, saya pun hanya melintasi gedung perpustakaan itu karena prioritas saya datang kesana adalah untuk berziarah dan melihat taman makam pahlawan.

Jalan lagi sedikit, ada prasasti yang berukuran besar yang berisi daftar nama pahlawan yang ada di taman makam pahlawan itu. Kebanyakan makam pahlawan terdeteksi identitasnya meskipun ada juga beberapa yang masih belum.


Dapat diamati bahwa ada akses jalan yang berkeramik sangat lebar dan panjang, kita bisa melihat dengan jelas makam pahlawan di sebelah kanan dan kiri disitu berjejer ribuan makam yang rapi teratur ditambah dengan makam yang identik dengan warna putihnya itu.

Taman Makam Pahlawan Jalan Mayjend Sungkono Surabaya
Gambar Taman Makam Jl. Pahlawan Mayjend Sungkono 1/7/19
Selain itu, akses jalan ini dapat menuju ke sebuah monumen yang tinggi nan unik. Melihat disekitaran monumen, terdapat beberapa prasasti penting yang menggambarkan perlawanan pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan.

Berjejernya makam merupakan suatu bukti betapa dahsyatnya beberapa pertempuran yang terjadi di zaman silam seperti pertemuran disekitaran Jembatan Merah pada 30 Oktober 1945, Insiden Hotel Yamato dengan upaya Perobekan Bendera Belanda pada 19 September 1945, dan pertempuran 10 Nopember 1945.

Meski saat itu bangsa Indonesia sudah merdeka, dengan ditandainya peristiwa proklamasi kemerdekaan yang terjadi pada 17 agustus 1945 kondisi itu tidaklah menjadi masa dimana bebas dari penjajah.

Setelah lepas dari penjajahan Jepang setelah terjadi bom atom di Hirosima dan Nagasaki, Belanda mencoba untuk mengambil alih kembali menguasai kota Surabaya. Saat itu, para pejuang Indonesia benar-benar diuji seberapa kuatkah keinginan untuk tetap merdeka.

Salah satu tokoh pahlawan Surabaya adalah Bung Tomo yang sering kita kenal dengan ajakannya yang berapi-api, ada juga tokoh pahlawan penting lainnya yaitu Mayjend Sungkono. Beliau adalah sosok pahlawan yang memiliki kemampuan mengatur pasukan di medan pertempuran.

Saat itu Sungkono adalah seorang sosok pahlawan yang hebat dan menjabat sebagai Komandan Pertahanan Kota Surabaya yang bertanggung jawab akan kestabilitasan pertahanan dan keamanan kota Surabaya.

Dari sosok kepahlawanan itulah nama jalan yang ada di taman makam pahlawan disini diambil dari nama beliau yaitu mayjend sungkono. Beliau dapat mengajak dan memberi strategi kepada pasukannya di medan perang berkomitmen untuk tidak menyerah kepada pasukan inggris.

Sungguh besar jasa-jasa pahlawan yang gugur mendahului kita. Semoga amal mereka dicatat oleh allah SWT diampuni segala dosanya. Mengingatkan kita dengan lirik lagu Bagimu Negeri : “Padamu Negeri kami mengabdi bagimu negeri jiwa raga kami”.

Berkunjung ke Makam Sunan Ampel Surabaya

Makam sunan ampel terletak di jalan KH Mas Mansyur Kelurahan Ampel, Semampir, Surabaya, Jawa Timur. Sunan ampel merupakan salah satu wali yang tergabung dalam Wali Songo yang sangat berpengaruh terhadap penyebaran dan perkembangan agama Islam di Indonesia.

Tentang Sunan Ampel, beliau adalah putra dari Mulana Malik Ibrahim lahir tahun 1401 M dan wafat pada tahun 1481 M. Sunan Ampel menikah dengan Nyai Condrowati dan makamnyapun bersebelahan dengan Makam Sunan Ampel.


Makam Sunan Ampel Surabaya
Gambar Area Makam Sunan Ampel Surabaya (24/06/2019)
Makam Sunan Ampel menjadi salah satu objek wisata religi di kota Surabaya. sehingga banyak sekali pengunjung yang datang dari berbagai daerah di pulau jawa dan pulau lainnya. Kebanyakan mereka datang secara berjemaah dengan jumlah yang sangat banyak.

Sebagian jamaah itu datang dengan menggunakan bus. Tidak perlu khawatir tentang area parkir karna disana telah disediakan tempat parkir yang khusus dan luas baik itu sepeda motor, mobil maupun bus. Selain itu, tentu tempat parkir pun barada di Kawasan Religi Sunan Ampel yang dekat dari Makam Sunan Ampel.


Bagi jamaah yang membawa kendaraan,  terutama menggunakan kendaraan bus yang area parkirnya berada di sebelah timur makam, butuh sedikit waktu untuk berjalan kaki untuk bisa masuk ke Makam Sunan Ampel.

Saat berjalan menuju makam, disana kita akan disuguhkan dengan pemandangan daripada kompleks perumahan sunan ampel yang padat disertai dengan berbagai macam toko yang menjual oleh-oleh seperti kurma, jajanan kering, buku, pakaian muslim dan makanan Khas Timur Tengah.


Nama asli dari Sunan Ampel adalah Raden Muhammad Ali Rahmatullah, banyak cara untuk kita apabila ingin memberikan do’a bisa dikhususkan kepada nama Sunan Ampel saja, Raden Rahmat sunan ampel, dan Raden Muhammad Ali Rahmatullah. Semoga do’a kita bisa sampai pada beliau sehingga bisa mendapatkan barokahnya, amiin.


Untuk bisa masuk ke makam, ada dua pintu utama disana namun tidak semuanya selalu terbuka. Ada satu pintu yang yang difungsikan sebagai pintu masuk dan keluar sedangkan yang satunya untuk pintu masuk saja. Nah disini kita tidak perlu bingung, kita cukup mengikuti arahan dari petugas Makam Sunan Ampel.


Saat kita hendak masuk ke makam, kita tidak diperkenankan untuk memakai alas kaki. Bagi pengunjung yang khawatir akan kehilangan sandal atau sepatu , boleh menitipkan petugas atau kita masih boleh membawanya asal sudah terbungkus rapi dengan kresek misalnya.


Begitu kita masuk ke area makam, ada dua area khusus yang satu untuk perempuan dan yang satunya boleh digunakan untuk laki-laki dan perempuan. Jika yang perempuannya banyak dan lebih dominan maka oleh petugas dipersilahkan ke area perempuan.


Waktu demi waktu, area pemakaman Sunan Ampel mendapatkan renovasi untuk membuat nyaman pengunjung sehingga tidak merasakan terik panasnya matahari,dan tidak kotor meskipun duduk tanpa beralas karna sudah berkeramik.

Berkunjung ke Makam W.R Supratman Pencipta Lagu Indonesia Raya

Merupakan Makam Pahlawan Nasional yang terletak di kota Surabaya. Makam ini terbilang makam khusus karna kita hanya akan menemukan makam W.R Supratman saja, tidak ada makam lainnya. Hal ini tentu merupakan suatu perwujudan dari pemerintah mengenang jasa-jasa beliau untuk bangsa Indonesia semasa hidupnya.

Meskipun makam ini berdiri secara khusus, namun makam daripada Tokoh Pahlawan Nasional ini berdekatan dengan kompleks pemakaman umum yang berseberangan antara Jalan Raya Kenjeran Surabaya yang memiliki dua akses jalan yang berlawanan sehingga selalu ramai dilalui berbagai macam kendaraan. 
Makam W.R Supratman
Gambar Makam W.R Supratman Pencipta Lagu Indonesia Raya (27/Juni/2019)
Sebagai pembelajaran mengenal Tokoh Nasional, tidak ada salahnya kita sedikit belajar tentang seorang W.R. Supratman. Beliau lahir di Somongari, Purworejo pada tanggal 19 Maret 1903 dan tutup usia pada tanggal 17 Agustus 1938. Beliau adalah seorang pencipta lagu dan mahir akan memainkan biola.

Lagu-lagu yang diciptakan adalah tentang semangat perjuangan dan kecintaan kepada tanah air, Indonesia. Banyak sekali hasil ciptaan lagunya namun yang paling terkenal dan yang paling kita rasakan sampai saat ini adalah lagu kebangsaan Indonesia raya, yang selalu kita nyanyikan bersama-sama di acara yang sifatnya formal terlebih saat melakukan upacara pengibaran bendera.

Sering kita kenal dengan sebutan W.R. Supratman yang kita dapatkan di bangku Sekolah Dasar (SD) namun ingatkah anda apa kepanjangan daripada W.R itu? Yeah nama W.R. Adalah nama awal yang disingkat dan terdiri dari dua huruf yang kepanjanagannya adalah Wage Rudolf. Nah semoga sekarang yang udah lupa jadi ingat ya.

Sebenernya untuk bisa masuk ke makam W.R Supratman tidaklah semudah yang kita bayangkan, pintu akses masuk pun sangat terbatas dan bahkan selalu dalam keadaan bergembok. Salah satu cara untuk bisa masuk ke makam W.R Supratman adalah dengan meminta ijin kepada Penjaga Makam di rumah penjagaan makam yang lokasinya berada di belakang makam, di pojok kiri.

Memang tidak ada tanda atau petunjuk untuk mengetahui jam buka daripada makam ini karna tidak semua orang dapat langsung masuk ke area makam tanpa seijin dari penjagaan. Hanya sekedar tips saja, begitu anda menggunakan akses jalan raya Kenjeran, dan hendak sampai ke area pemakaman W.R Supratman, makam tersebut ada berada di sebelah kiri jalan.

Akan nampak dengan jelas dinding berwarna putih dan sebuah bangunan berbentuk Joglo, segeralah belok kiri dan hanya beberapa meter saja, anda akan menemukan gang yang berada di sebelah kanan, ambil dan beloklah kanan dan maju beberapa meter pula. Tepat di pojok sebelah kiri atau sebelah barat makam disana ada penjagaan untuk kemudian anda bisa meminta ijin untuk masuk ke makam.

Berdasarkan pengalaman pertama saya berkunjung, saya bertanya kepada orang yang ada di sekitar makam dan mereka mengarahkan saya agar menuju ke arah rumah penjagaan. Setelah meminta ijin dan membukakan pintu masuk untuk saya, sepeda motor saya pun diperbolehkan di parkir di depan rumah penjagaan.

Tepat pada jam 16.14 tanggal 27 Juni 2019, merupakan kali pertama saya menginjakkan kaki saya dari berada di Makam W.R Supratman. Saat itu kebetulan tidak ada sama sekali orang yang ada di dalam hanya saya sendiri seorang namun tidak mengurungkan niat saya berkunjung, tidak ada rasa takut ataupun merasa khawatir akan ada kemistisan didalamnya.

Yang saya amati bahwa area pemakan W.R Supratman cukup terbuka, dengan dinding pembatas makam yang tidak terlalu tinggi, pengendara yang berlalu lalang di jalan raya bisa melihat makam W.R Supratman  yang meninggi itu. Melainkan yang saya rasakan adalah keindahan dari areal pemakaman yang sangat luas dan terawat.

Saat saya masuk ke area pemakaman, saya langsung melangkah ke depan mendekati makam W.R Supratman untuk sekedar berdoa. Makam ini berada di sebuah naungan seperti bangunan joglo itu. Disana saya dapat melihat makam secera dekat sementara di tengah-tengah cungkup itu berbentuk biola dan ada juga gambar notasi disertai dengan lirik lagu.

Setelah berdoa, saya melihat, membaca, dan mengambil gambar beberapa benda-benda penting yang informatif seperti Patung W.R Supratman, Prasasti Lagu Indonesia Raya, dan Prasasti Riwayat Hidup W.R Supratman. Untuk dapat masuk ke makam ini tidak dikenakan biaya namun apabila anda ingin memberikan sedikit rejeki bisa dikasihkan langsung ke penjaganya. Selamat berkunjung!

Asal Usul Masjid Agung Bangkalan

Masjid Agung Bangkalan merupakan jejak bangunan dari pada bekas masjid kerajaan Bangkalan Madura pada masanya. Hingga tidak heran masjid ini menjadi salah satu cagar budaya yang ada di kota Bangkalan. Masjid yang berlokasi tepat berada di tengah kota Bangkalan ini kaya akan cerita pasalnya masjid ini ada sejak jamannya pemerintahan kerajaan, kesultanan, kadipaten hingga seperti saat sekarang.
Masjid Agung Bangkalan
Gambar Masjid Agung Bangkalan (22-06-2019)
Pernah suatu ketika aku pernah shalat di Masjid Agung Bangkalan. Apabila kita membawa kendaraan, kita bisa langsung dapat memarkirkan kendaraan di depan masjid pun ada penjagaan yang siaga memantau pengunjung tidak ada salahnya kita menganggukkan kepala kita sembari tersenyum meminta ijin masuk dan akses jalan untuk memarkirkan kendaraan.

Begitu memasuki halaman masjid, kita akan disuguhkan dengan bangunan masjid yang tinggi itu menjadi salah satu aspek dari kemegahan masjid ini dan dilengkapi juga dengan 2 menara didepan masjid menjadi ciri khas Masjid Agung Bangkalan. Selain itu, kita bisa melihat pemandangan indah Taman Paseban dan Alun-Alun Bangkalan yang berada persis di depan masjid.

Bagi pengunjung yang hendak mengambil wudhu, tempat wudhu pria akan berada di sebelah kiri sedangkan untuk perempuan di sebelah kanan. Setelahnya kita bisa melakukan shalat di dalam masjid ataupun di serambi masjid, namun jika memilih didalam masjid, kita akan dapat melihat secara detail pada bagian dalam masjid yang sangat identik dengan kayu dengan ukiran, lampu hias, dan tulisan kaligrafi  membuat masjid ini semakin menunjukan diri akan keagungannya.

Jika kita perhatikan dari interior bangunan itu, kita secara langsung pikiran kita akan diarahkan pada sebuah bangunan kerajaan tempo dulu sebelum Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan cerita atau referensi yang aku dapatkan, dulu sekali berdiri sebuah pusat kerajaan yang ada di kota bangkalan yang dipimpin oleh Pangeran Tjakraadiningrat ke IV dengan nama asli Tumenggung suroadiningrat pada tahun 1718 Msampai 1745.

Pada pemerintahannya, kerajaan di kota Bangkalan sudah sangat berkembang pesat hingga ke beberapa wilayah di Jawa Timur. Hingga suatu ketika yang pada saat itu merupakan masa dimana Belanda menjajah Indonesia, kerajaan Bangkalan ini mencoba untuk menghancurkan belanda namun usaha itu belum berhasil.

Akibat dari pada kekalahan perang itu membuat Pangeran Tjakraadiningrat ke IV diasingkan ke pulau Robben Island yang berada di negara Afrika Selatan hingga akhir hayatnya. Pulau itu menjadi salah satu pulau yang dikenal dengan pulau penjara dan menjadi tempat pengasingan terutama untuk tahanan politik pada masanya.

Di masa hidup beliau, meskipun berada di dalam penjara, Pangeran Tjakraadiningrat ke IV disana cukup disegani sebagai seorang Muslim yang taat Beliau mengajarkan ajaran Agama Islam dan terutama dalam membaca kitab suci Al-Quran. Sekarang makamnya berada di pulau tersebut, pulau Robben adalah sebagai tempat persinggahan terakhir. Disana beliau dikenal sebagai Syech Madura dan dikenang sebagai orang pertama yang membaca kitab suci Al-Qur’an di Afrika Selatan.

Sepeninggalan beliaupun, kerajaan Bangkalan terus dilanjutkan namun terjadi pemindahan yang awalnya berlokasi di desa  sembilangan dipindahkan ke Kraton Bangkalan pada tahun 1747 oleh Tjakraadiningrat ke V dan dilanjutkan Tjakraadiningrat ke VI dan VII. Pemindahan Lokasi ini maka terbangunlah Masjid Agung Bangkalan untuk pertama kalinya.

Bergulirnya waktu, pemerintahan kerajaan ini diganti dengan pemerintahan kesultanan yang dipimpin oleh Sultan R. Abd. Kadirun pada tahun 1847 dari sinilah Masjid Agung Bangkalan mulai mengalami perbaikan bangunan beberapa kali namun tidak mengubah akan keaslian dari bangunan itu hingga nampak Bangunan Masjid Agung Bangkalan seperti yang sekarang ini.

Masjid Jami' Gondanglegi, Malang

Masjid Jami’ Gondanglegi disebut juga Masjid Besar Gondanglegi. Masjid ini merupakan masjid yang penuh sejarah karna masjid ini dibangun lebih dari 1 abad tepatnya pada 1917 yaitu sekitar 102 tahun yang lalu. Wow cukup bersejarah bukan?

Menurut informasi yang aku dapatkan di papan informasi, ada sekitar 6 kali renovasi yang dilakukan yaitu pada tahun 1939, 1970, 1993, 2008, 2015, dan 2018 hingga akhirnya menjadi masjid seperti yang sekarang ini dengan keindahan arsitekturnya juga sangat bagus.

Masjid Jami' Gondanglegi
Masjid Jami' Gondanglegi Malang
Jika anda sedang dalam bepergian dan ingin melakukan shalat, rekomendasi sekali untuk singgah sejenak melakukan kewajiban shalat. Calon jamaah tidak perlu khawatir bagi yang berkendaraan karna area parkir cukup luas baik kendaraan roda 2 maupun roda 4 ditambah ada petugas parkir yang selalu siap membantu calon jamaah. 

Terdapat banyak fasilitas masjid yang sangat baik seperti tempat wudhu dan kamar mandi yang bersih, luas, dan bisa menampung banyak jamaah pula. Tempat wudhu dan kamar mandi pun terpisah antara calon jamaah laki dan perempuan ditambah juga saat melakukan shalat.

Keberadaan fasilitas masjid ini bisa menjadi refaransi untuk masjid lainnya mengingat pengelolaannya yang sangat baik. Bisa dilihat di papan informatif yang berada di serambi masjid bagian dalam seperti Visi Dan Misi Masjid dan Susunan Takmir, Papan Informasi, Kotak Saran, Biodata Nabi Muhammad SAW, Mading, dan bahkan terdapat Almari untuk barang-barang jamaah yang tertinggal. 

Masjid yang memiliki 2 lantai ini cukup besar dan bisa menampung sampai puluhan ribu jamaah. Pada hari biasa, kapasitas untuk jamaah laki-laki lebih banyak yaitu menempati sekitar 2/3 dari jamaah perempuan. Hal ini sudah biasa terjadi di masjid-masjid lain pada umumnya. 

Saat aku tinggal di Kabupaten Malang, Masjid ini menjadi masjid yang paling bagus yang aku pernah singgahi pasalnya terdapat banyak hal yang memanjakan para jamaah untuk melakukan peribadatan di masjid ini.  Pada hari biasa, aku sering shalat di Masjid Jami’ ini pada hari kamis malam. 

Setelah aku dan jamaah lain melakukan shalat maghrib, kami membaca Al-Quran Surah Yasin secara bersama-sama dan dilanjutkan dengan pengajian. Dengan aku mendengarkan pengajian, aku bisa lebih paham tentang ilmu agama secara lebih mendalam. 

Jami’ Mosque of Gondanglegi is also called the Great Mosque of Gondanglegi. This mosque is a mosque which is full of history because this mosque was built more than 1 century which was approved in 1917 which is about 102 years ago. Wow, it is quiet historic, isn’t it?

According to the information I got on the information board, there were around 5 renovations carried out, namely in 1939, 1970, 1993, 2008, 2015 until finally becoming a mosque as it is today with the beauty of its architecture is also very good.

If you are on a trip and want to pray, the recommendation is to stop for a while to perform the obligation to pray. Prospective pilgrims do not need to worry for those who drive because the parking area is quite large both 2-wheeled and 4-wheeled vehicles plus there are parking attendants who are always ready to help prospective pilgrims.

There are many excellent mosque facilities such as ablution places and bathrooms that are clean, spacious, and can accommodate many worshipers as well. The place of ablution and the bathroom is also separate between the prospective male and female pilgrims plus also during prayer.

The existence of these mosque facilities can be a guarantee for other mosques given their excellent management. It can be seen on informative boards located in the inner mosque porch such as the Mosque's Vision and Mission and Takmir Arrangement, Information Boards, Suggestion Boxes, Biodata of the Prophet Muhammad, Wall Magazine, and even there are cupboards for pilgrims' items left behind.

The mosque which has 2 floors is quite large and can accommodate up to tens of thousands of worshipers. On normal days, the capacity for male worshipers is more, which occupies around 2/3 of the female worshipers. This is common in other mosques in general.

When I lived in Malang Regency, this mosque became the best mosque that I ever visited because there were many things that pampered the pilgrims to do worship in this mosque. On normal days, I often pray at the Jami Mosque on Thursday nights. 

After other worshipers and I performed Maghrib prayers, we read Al-Quran Surah Yasin together and continued with recitation. With me listening to recitation, I can understand more about the science of religion in more depth.

Masjid Cheng Hoo Surabaya

Masjid merupakan tempat dimana umat islam yang pada umumnya melakukan peribadatan. Di setiap masjid pastilah memiliki nama yang menunjukkah identitas masjid itu sendiri tak terkecuali seperti masjid yang berada di jalan Gading 2, Genteng, kota Surabaya. Masjid tersebut bernamakan masjid Cheng Hoo.
Masjid Cheng Hoo Surabaya
Gambar Masjid Cheng Hoo Surabaya (20/07/2019)
A mosque is a place of Muslims who do worship. In each mosque must have a name that indicates the identity of the mosque itself, it is no exception such as the mosque that is on Gading 2 street, Genteng, Surabaya city. The mosque is called Cheng Hoo Mosque.

Nama masjid Cheng Hoo merupakan suatu bentuk penghormatan kepada Cheng Hoo alias lasamana Sam Poo Kong. Beliau dulunya pernah melakukan perjalanan jauh ke Asia Tenggara dengan membawa beberapa misi yaitu perdagangan dan penyebaran agama Islam.

The name of Cheng Hoo is a form of respect to Cheng Hoo aka Lasamana Sam Poo Kong. He used to travel far to Southeast Asia with several missions, namely trade and the spread of Islam.

Masjid yang memiliki luas 3.070 m2 ini, dibangun pada 15 Oktober 2001 dan membutuhkan sekitar 1 tahun untuk dapat menyelesaikannya. Suksesnya pembangunan ini karna adanya partisipasi yang luar biasa dari seluruh msyarakat dan lembaga terkait.

The mosque, which has an area of ​​3,070 m2, was built on October 15th, 2001 and requires about 1 year to complete it. The success of this development is due to the great participation of all related to the communities and institutions.

Jika kita amati, masjid ini mirip dengan bangunan dengan negara lain seperti China dan Arab namun perpaduan yang paling mencolok adalah bangunan yang berpadu antara budaya China dan Jawa. Selain itu, disetiap bagian dari bangunan ini memiliki filosofi tersendiri. Warna masjid ini sangat khas yaitu didominasi beberapa warna seperti merah, kuning, hijau, dan biru.

If we observe, this mosque is similar to buildings with other countries such as China and Arabia, but the most markedly combination is the building that blends between Javanese and Chinese culture. In addition, every part of this building has its own philosophy. The color of this mosque is very typical, which is dominated by several colors such as red, yellow, green, and blue.

Disekitar masjid, pengunjung akan menjumpai bangunan penting seperti sekolah TK, gedung olah raga, rumah sakit undaan, hotel, dan lain-lain. Bagi pengunjung yang suka jalan-jalan, bisa menemukan banyak tempat wisata yang ada di kota Surabaya.

Around the mosque, visitors will find important buildings such as kindergarten, sports building, Undaan hospitals, hotels, and others. For all visitors who like travelling can find many tourism objects in the city of Surabaya.

Masjid Al-Hasanah Tanah Merah, Bangkalan

Masjid Al-Hasanah Tanah Merah
Gambar Masjid Al-Hasanah Tanah Merah, Bangkalan
 
Masjid Al-Hasanah merupakan salah satu masjid yang paling megah di kecamatan Tanah Merah, kabupaten Bangkalan. Masjid besar yang berlantai 2 ini dibangun atas partisipasi semua elemen sehingga bisa terbangun sebuah masjid yang luar biasa sesuai yang diharapkan.

Dikatakan masjid ini megah karena beberapa alasan misalnya bangunannya yang tinggi, tempat wudhu yang mempuni, dapat menampung jamaah dalam jumlah yang banyak dan tempat pakir kendaraan baik roda 2 maupun 4.

Jika kita amati, atau saat kita berada di areal masid ini Nampak dibangun dengan ornamen tekini dan gaya bangunan pun seperti ala timur tengah sehingga bagi pengunjung atau yang berada didalamnya akan merasakan nyaman dan takjub.

Berikut adalah tanggapan pengunjung yang positif dan dilengkapi juga komentar. Laman dari tanggapan pengunjung diambil dari dilokasi.com untuk lebih jelasnya, dapat dilihat sebagai berikut.

Lutfi Mashuri (26/10/2017 15:53)
Masjid indah. bersih dan nyaman
Parkir aman, air bersih dan memadai shalat tenang. Mantap sekali..

Endik Mulyono (23/09/2017 20:58)
Masjid dengan disain seperti di Negeri Dongeng

ABD ROHIM (24/07/2017 00:31)
Subhanalloh
Nie masjid indah dan bersih

Meirin_515 (05/072017 22:26)
Bagus dan bersih !!!!

muhammad yunus (05/07/2017 08:32)
Nyaman dan tenang

Masjid Al-Hasanah yang berlokasi di samping jalan raya ini berada ditengah-tengah kawasan publik seperti pasar Tanah Merah, Polsek Tanah merah, dan sekolah-sekolah baik tingkat SD, SMP/MTs, dan MA. 

Dari keberadaan lokasi tersebut membuat masjid ini sangat ramai dikunjungi untuk melakukan peribadatan misalkan saat pengendara yang melakukan bepegian jauh berhenti sejenak melakukan shalat dan juga para pelajar MTs. / Ma An-Namirah Tanah Merah shalat dzuhur berjemaah. 

Selain itu, pengadaan beberapa kajian-kajian Islam yang sukses diselenggarakan oleh menejemen masjid terutama ketua tanfidziyah SITQON setempat untuk meramaikan masjid. Salah satunya adalah pengadaan istighotsah, sholawat, dzikir dan pengajian. 

Jemaah yang terlibat didalamnya tidak hanya berasal dari kabupaten Bangkalan saja melainkan juga dari kabupaten lainnya yang berada di pulau Madura seperti kabupaten Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.