Ambil Gambar Gapura Kya-Kya Kembang Jepun Surabaya

Jika Anda jalan-jalan di daerah Kembang Jepun, kota Surabaya, maka anda akan diperlihatkan dua buah gapura yang bertuliskan kya-kya ditengah-tengah gapura itu. 

Penamaan kya-kya sendiri diambil dari bahasa Hokkien yang berarti “jalan-jalan” melihat dari bentuknya, gapura ini cukup khas dengan warna merahnya layaknya seperti bangunan Tionghoa, China.
 
Gapura Kya-Kya Kembang Jepun Surabaya
Gambar Gapura Kya-Kya Kembang Jepun Surabaya (10/07/2019)
Kedua gapura itu berdiri secara terpisah di sebuah kawasan Kembang Jepun Surabaya atau sebagian orang menyebutnya kawasan pecinan. Cukup banyak akses jalan menuju Gapura Kya-Kya karena kawasan ini nampak seperti bergang atau berblok namun beberapa jalannya berarus satu.

Kendati demikian, pun jalan utama daripada Kembang Jepun sendiri hanya berarus satu sebagai salah satu jalan utama yang dilalui oleh berbagai jenis kendaraan yang datang dari berbagai daerah terutama dari arah utara kota Surabaya.

Bagi wisatawan yang baru pertama kali kesana, terlebih ingin melihat-liat Gapura Kya-Kya dan bangunanan-bangunannya disana maka salah satu akses terbaik adalah Jalan Rajawali dan Jalan Karet. 


Untuk mempermudah pencarian lokasi kita bisa manfaatkan smarphone kita dengan menggunakan aplikasi Google Maps.

Kawasan ini telah lama menarik hati bagi wisatawan lokal maupun mancanegara dilihat dari segi arsitek bangunannya yang klasik maupun sejarahnya. Gapura Kya-Kya Surabaya memiliki panjang tinggi atap mencapai 14 meter ditambah lagi 2 Patung Naga yang masing-masing memiliki panjang 9 meter berada persis di atas atap itu.

Dengan gapura yang tinggi atapnya mencapai 14 meter, wisatawan dengan mudah dapat mengambil gambar baik itu jarak dekat maupun jarak jauh. 

Bagi Anda yang ingin mendapat gambar Gapura Kya-Kya secara utuh, mengingat kawasan ini cukup ramai akan lalu lintas, maka dapat juga bisa mengambil gambar di waktu pagi sekali atau malam harinya.

Gapura kya-kya sendiri dibuat pada tahun 2003 oleh PT Kya-Kya yang menjalin kerjasama bersama bersama dengan Pemkot Surabaya. Salah satu tujuan daripada pembangunan gapura ini adalah untuk lebih menghidupkan kembali kawasan Kembang Jepun dan juga menjadi destinasi di kota Surabaya.


Belajar sejarahnya bahwa keberadaan kawasan Kembang Jepun menjadi salah satu peradaban kota Surabaya tempo dulu mulai dari jaman Kerajaan Sriwijaya, Belanda, hingga Jepang. Melalui perdagangan kawasan ini sudah menjadi salah satu tempat dimana berbagai macam bangsa dan suku baik itu Tionghoa, Arab dan Eropa.

Hingga saat ini, tidak dapat dipungkiri di kawasan ini memang banyak sekali penduduk Tionghoa namun tak hanya itu ada juga penduduk lainnya misal saja arab yang bermukim di daerah Jalan Sasak atau sekitaran Makam Sunan Ampel Surabaya.


Pada masanya, kawasan Kembang Jepun menjadi pusat kota Surabaya dan juga menjadi kawasan bisnis yang populer.

Saat kita berada disana, kita dapat melihat banyak bangunan yang difungsikan sebagai perkantoran, perniagaan, dan pertokoan, dan juga kuliner sementara untuk malam hari, belum terlihat kegiatan yang sangat signifikan bahkan terbilang lengang.

Hanya ada beberapa stan makanan yang tidak sepi pelanggan, menjual kuliner khas tionghoa yang berada di tepi jalan .

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar...