Lebih Baik Diam

lebih baik diam

Kata orang diam itu emas. Dalam kondisi tertentu sepertinya memang benar, misalnya saat kita sedang emosi dan lanjut mengeluarkan perkataan jelek yang justru bisa mengakibatkan orang lain tersinggung, maka sepertinya lebih baik diam.

Anjuran untuk diam telah disabdakan oleh Rasulullah, Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, yang intinya adalah siapa-siapa yang yang beriman kepada Allah dan juga hari akhir seyogyanya berucap dengan baik. Namun, jika tidak bisa maka lebih baik diam.” (diriwayatkan oleh Imam Bukhari 5670).

Berdasarkan sabda Rasulullah diatas, sudah seharusnya Kita sebagai Muslim beriman untuk tetap menjaga nikmat berubah lidah ini dengan sebaik-baiknya. Berbagai macam cara yang bisa dilakukan seperti memperbanyak menyebut asmaul husna, istighfar, dan selalu menjaga lisan dari perkataan tidak baik.

Terlebih Kita sebagai muslim yang smart, berada di lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah maupun di lingkungan kerja lisan Kita seharusnya tetap dijaga dan selalu tetap effort meminimalisir perkataan yang dapat menyakiti orang lain baik disengaja atau tidak.

Dalam kondisi tertentu, lebih baik diam ketimbang omongan Kita cenderung memancing emosi orang lain. Namun dalam kondisi yang lain misalnya dalam rapat diam tidak akan memecahkan masalah. Jadi tetap berbicara dan bertindak sesuai etika yang berlaku.

Intinya dari pembahasan ini, Kita sebaiknya lebih baik diam untuk menghindari perkataan yang kotor, mengolok, dan bahkan perkataan yang ada unsur membantah saran baik dari saudara, kerabat, guru, keluarga lebih-lebih orang tua, Naudzubillah min dzalik.

Hal ini mengingat apa yang disampaikan oleh sahabat dekat Rasul, Ali bin Abu Thalib R.A., orang yang meninggal karena tersandung lidahnya dan orang tidak meninggal karena tersandung mulutnya hanya akan bikin pening kepalanya sementara tersandung kakinya ia akan sembuh perlahan. (diriwayatkan oleh Imam Bukhari).

Nah, kira-kira apa ya keutamaan lebih baik diam dalam Islam? Salah satu keutamaan diam adalah ibadah yang paling ringan tapi tinggi nilainya. Seperti dalam sebuah hadist, “Siapa muslim paling utama?” kemudian Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menjawab, “Mereka  yang bisa menjaga lisan beserta tangannya dari berperilaku buruk kepada lainnya (diriwayatkan oleh Imam Bukhari).

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar...