Makam Istri dr. Soetomo Surabaya

Makam Istri dr. Soetomo Surabaya
Area Makam Istri dr. Soetomo di Pemakaman Kembang Kuning Surabaya
 
Bermula dari keingintahuan tentang sosok dr. Soetomo pada awal-awal bulan tahun 2022, saya sampai berkunjung ke museum dr. Soetomo Surabaya. Dari kunjungan tersebut, sedikit banyak mengetahui kehidupan termasuk istri beliau yaitu Everdina Broering.

Menyikapi hal itu, saya pun menyempatkan sedikit waktu mengunjungi makam istri dr. Soetomo di pemakaman Kembang Kuning kota Surabaya, Selasa (12/7/22).

Terkait informasi yang berkaitan dengan sosok Everdina Broering menjadi hal penting untuk sedikit diceritakan pada kesempatan kali ini. Informasi berikut didapat dari berbagai sumber termasuk media massa.

Siapa menyangka pada era kolonial Belanda, seorang tokoh pergerakan nasional seperti dr. Soetomo memiliki seorang istri asal Belanda dengan nama lengkap Everdina J. Broering.

Terkait cerita asmara dari seorang dr. Soetomo dan Everdina Broering itu, benar-benar menyita perhatian saya. Informasi pertama saya dapatkan dari kunjungan pertama saya ke museum dr. Soetomo di Jalan Bubutan kota Surabaya. Ada banyak informasi penting berupa barang peninggalan, arsip, kisah perjalanan hidup termasuk kisah asmara dari dr. Soetomo.

Dijelaskan bahwa dr. Soetomo dan istrinya bekerja di bidang yang sama yaitu bidang kesehatan. Sesuai dengan namanya, Soetomo adalah seorang dokter sementara itu istrinya bekerja sebagai perawat atau lebih sering dikenal dengan profesi suster.

Lokasi dinas dr. Soetomo pada masa itu terbilang cukup sering berpindah-pindah. Terbukti dan tercatat sekitar tahun 1911 hingga 1919 masehi, lokasi dinasnya mencapai 7 pos meliputi Pulau Jawa juga Sumatera.

Suatu ketika tepatnya pada tahun 1917 masehi, dr. Soetomo bertugas di RS. Mesio Naris di Blora. Di sanalah awal mula bertemunya dr. Soetomo dengan Everdina, seorang perempuan asal Belanda yang tidak lama ditinggal wafat suaminya.

Perkenalan itu berlanjut menuntun mereka ke dalam hubungan yang semakin serius hingga ke jenjang pernikahan. Meski ada beberapa pertentangan dari kalangan orang terdekat, dr. Soetomo tidak hirau karena sejatinya Everdina Broering tidak pro dengan penjajahan Belanda.

Kekuatan cinta mereka itu, mengantarkan hubungan yang harmonis menjadi sepasang suami istri yang saling mencintai.

Lepas dari hubungan mereka itu, seorang dr. Soetomo tetaplah seorang dr. Soetomo yang cinta tanah air. Pendiri Boedi Utomo itu tetap seorang yang berjiwa nasionalis, cinta terhadap negara, nusa dan bangsa. 

Keunikan dari dr. Soetomo dari segi pendidikan, beliau termasuk orang yang cerdas dan berprestasi. Tercatat pernah mendapatkan beasiswa antara tahun 1919 sampai 1923 masehi. Beliau berkesempatan untuk memperdalam ilmu penyakit kulit di Belanda ditemani istri beliau yang sekaligus pulang ke kampung halamannya.

Setelah menyelesaikan study di Belanda itu, mereka berdua pulang dan berdinas di Indonesia. Singkat cerita, pada tahun 1934 istri dr. Soetomo, Everdina Broering wafat akibat penyakit yang telah lama dideritanya yaitu penyakit pernapasan kini makamnya berada di makam Kembang Kuning Surabaya.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar...