Surga di Telapak Kaki Ibu

Surga
Surga di Telapak Kaki Ibu

Ibu merupakan salah satu sosok manusia yang ada di tengah-tengah kita patut kita syukuri keberadaannya. Beruntung sekali bagi kita semua yang ibunya masih hidup sehingga kita bisa berbakti kepada kedua orang tua, utamanya ibu. 

Tanpa dipungkiri, keberadaan ibu mempengaruhi kehidupan sejak kita berada di dalam kandungan hingga lahir di dunia yang fana ini. Ibu yang telah melahirkan kita dengan penuh perjuangan, merawat, hingga mendidik sedari kecil hingga dewasa. 

Do’a seorang ibu kepada anaknya sangatlah mustajab menjadi perantara dikabulkannya do’a-doa baik kita. Kemuliaan seorang ibu tercantum di dalam Alqur’an dan sejumlah hadist, bahkan ada hadist yang menjelaskan bahwa surga ada di telapak kaki ibu. 

Salah satu hadist yang menjelaskan tentang ‘Surga di telapak kaki ibu’ diriwayatkan dari An-Nasa'i, Ibnu Majah, dan Ahmad. Berikut hadits yang bersanad shahih oleh Al-Hakim yang artinya, 

Dari Mu'awiyah bin Jahimah As-Sulami, beliau datang menemui Rasul SAW kemudian berkata, "Ya Rasulullah, saya ingin ikut berperang bersama dan saya meminta nasihatmu?" 

Kemudian Nabiyyina Muhammad SAW bersabda, "Apakah kamu masih punya ibu?" lanjut sahabat Mu'awiyah menjawab, "Iya, masih. Rasulullah SAW bersabda, "Berbaktilah kepada ibumu karena benar-benar ada surga di bawah kedua kakinya".

Menelaah dari hadist di atas, ada sejumlah hikmah yang bisa kita ambil sebagai pedoman cara kita bersikap kepada orang tua, utamanya ibu. Menyayangi dan menghormati mutlak harus dilakukan sesuai Al qu’an dan sunnah. 

Istilah ‘Surga di telapak kaki ibu’ menggambarkan bahwa jika ingin mendapatkan ridha dan surga Allah maka seharusnya, selain maksiat, seorang anak wajib berbakti kepada ibu di dalam situasi dan kondisi apa pun. 

Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadist yang artinya, “Ridha Allah terletak kepada ridha kedua orang tuanya,”.

Selain berbakti, cara mendapatkan ridha ibu adalah menyayangi dan memberikan kebahagiaan kepada mereka sebagaimana yang telah mereka lakukan sejak kita masih kecil. Keikhlasan serta do’a dari seorang ibu bisa membuka pintu-pintu kesuksesan bagi kita sebagai anaknya, baik di dunia maupun di akhirat.    

Untuk itu, bakti kita kepada ibu menjadi perantara harapan sehingga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan petunjuk sekaligus pengampunan-Nya sehingga kita menjadi insan-insan yang bertaqwa, dalam arti taqwa yang sebenar-benarnya. 

Berikut ada sejumlah referensi merujuk pada langkah-langkah menggapai surga di telapak kaki ibu.

Pertama, berbakti kepada ibu. Berbakti artinya kita harus berkhidmat kepada kedua orang tua, utamanya ibu. Caranya adalah dengan bersikap baik dan menjalankan segala permintaannya kecuali dalam hal maksiat. Bagi yang ibunya meninggal kita berdo’a semoga diampuni dosa-dosanya dan diterima amal baiknya. 

Kedua, menggunakan bahasa yang sopan dan santun sekalipun dalam posisi tidak benar. Kita selalu mengupayakan menghindari perkataan yang kotor yang bisa sampai menyinggung atau menyakiti hati sehingga jika hal ini dilaksanakan maka akan tercermin rasa hormat kepada ibu kita.

Ketiga, mendoakan ibu minimal ketika kita selesai shalat fardhu. Kita niatkan agar dosa-dosa kedua orang tua kita senantiasa diampuni oleh Allah dan diberikan keberkahan hidup serta kebahagiaan sekeluarga, baik di dunia maupun di akhirat. 

Keempat, senantiasa memberikan support dan penghargaan kepada ibu yang telah sukses membesarkan dan mendidik kita sejak kita masih kecil. Maka melalui upaya semacam ini, ibu kita akan merasa dihormati perjuangan serta dedikasinya kepada kita.

Demikian, semoga kita, oleh Allah digolongkan sebagai anak yang berbakti kepada kedua orang tua. Amiin Ya Mujibassalim..

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar...