Showing posts with label Agama. Show all posts
Showing posts with label Agama. Show all posts

Lebih Baik Diam

lebih baik diam

Kata orang diam itu emas. Dalam kondisi tertentu sepertinya memang benar, misalnya saat kita sedang emosi dan lanjut mengeluarkan perkataan jelek yang justru bisa mengakibatkan orang lain tersinggung, maka sepertinya lebih baik diam.

Anjuran untuk diam telah disabdakan oleh Rasulullah, Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, yang intinya adalah siapa-siapa yang yang beriman kepada Allah dan juga hari akhir seyogyanya berucap dengan baik. Namun, jika tidak bisa maka lebih baik diam.” (diriwayatkan oleh Imam Bukhari 5670).

Berdasarkan sabda Rasulullah diatas, sudah seharusnya Kita sebagai Muslim beriman untuk tetap menjaga nikmat berubah lidah ini dengan sebaik-baiknya. Berbagai macam cara yang bisa dilakukan seperti memperbanyak menyebut asmaul husna, istighfar, dan selalu menjaga lisan dari perkataan tidak baik.

Terlebih Kita sebagai muslim yang smart, berada di lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah maupun di lingkungan kerja lisan Kita seharusnya tetap dijaga dan selalu tetap effort meminimalisir perkataan yang dapat menyakiti orang lain baik disengaja atau tidak.

Dalam kondisi tertentu, lebih baik diam ketimbang omongan Kita cenderung memancing emosi orang lain. Namun dalam kondisi yang lain misalnya dalam rapat diam tidak akan memecahkan masalah. Jadi tetap berbicara dan bertindak sesuai etika yang berlaku.

Intinya dari pembahasan ini, Kita sebaiknya lebih baik diam untuk menghindari perkataan yang kotor, mengolok, dan bahkan perkataan yang ada unsur membantah saran baik dari saudara, kerabat, guru, keluarga lebih-lebih orang tua, Naudzubillah min dzalik.

Hal ini mengingat apa yang disampaikan oleh sahabat dekat Rasul, Ali bin Abu Thalib R.A., orang yang meninggal karena tersandung lidahnya dan orang tidak meninggal karena tersandung mulutnya hanya akan bikin pening kepalanya sementara tersandung kakinya ia akan sembuh perlahan. (diriwayatkan oleh Imam Bukhari).

Nah, kira-kira apa ya keutamaan lebih baik diam dalam Islam? Salah satu keutamaan diam adalah ibadah yang paling ringan tapi tinggi nilainya. Seperti dalam sebuah hadist, “Siapa muslim paling utama?” kemudian Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menjawab, “Mereka  yang bisa menjaga lisan beserta tangannya dari berperilaku buruk kepada lainnya (diriwayatkan oleh Imam Bukhari).

Meriah, Penyelenggaran Maulid Nabi di Desa Tambak Agung

Penyelenggaran Maulid Nabi di Desa Tambak Agung

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Maulid nabi merupakan perayaan bagi umat muslim untuk menghormati lahirnya baginda rasul Muhammad Sallallahu Alaihi Wa Sallam. Penyelenggaraan mungkin berbeda-beda antara daerah dengan daerah lainnya. Kali ini, akan diceritakan penyelenggaran maulid nabi di desa Tambak Agung.

Berlokasi di desa Tambak Agung Tanah Merah Laok, Bangkalan, perayaan maulid nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wa sallam cukup meriah. Pasalnya, penyelenggaraan dilakukan secara serentak di masjid Baitul Mukmin setempat pada 12 rabiul awal di setiap tahunnya.

Penyelenggaraan cukup meriah seperti yang terlihat pada perayaan Maulid nabi 1442 hijriyah, pada Kamis (29/10/2020) pagi hari sekitar jam 05.00 WIB. Ada setidaknya 90 masyarakat desa setempat berbondong-bondong datang ke masjid melakukan perayaan maulid nabi Muhammad dengan membacakan lantunan shalawat.

Berdurasi sekitar 1 jam-an, bacaan shalawat yang dimulai dari bacaan Diba’, Ya Nabi Salam ‘Alaika, Fi Hubbi Sayyidina Muhammad, dan lanjut dengan do’a dapat terselesaikan. Bacaan tersebut sangat umum dibacakan. Cukup sederhana tapi penuh dengan makna.

Dalam penyelenggaraan tersebut, ada setidaknya 3 spot masyarakat berkelompok. Ada di dalam, serambi, dan halaman masjid. Bagi para kiai, ustadz, sesepuh, jamaah shalawat, dan sejumlah masyarakat berada di dalam masjid. Sementara lainnya atau yang didominasi pemuda desa berada di serambi dan luar masjid.

Ditengah-tengah bacaan Ya Nabi Salam ‘alaika atau lebih sering dikenal dengan Syrakalan, ada momen yang cukup meriah dimana pengurus masjid telah menyediakan uang untuk dilemparkan ke udara dan diperebutkan masyarakat yang didominasi pemuda-pemuda desa atau istilah Maduranya det-ngodeten.

Tidak diketahui pasti nominal uang yang dianggarkan. Namun terlihat nominalnya cukup banyak. Ada uang receh dan juga nominal uang sebesar Rp2,000.00, Rp5,000.00, dan juga Rp10,000.00. Itu pun tidak hanya dari pengurus masjid saja namun juga masyarakat dermawan setempat.

Cukup meriah dan seru. Mengingatkan Saya waktu kecil dulu. Begitu uang dilempar, semua pada seru-seruan memperebutkan uang yang jatuh ke lantai masjid. Menyenggol tak sengaja pun menjadi hal biasa. Dapet atau tidak, bukan jadi masalah yang penting tetap senang dan bahagia.

Akibatnya, penyelenggaran maulid nabi di desa Tambak Agung selalu meriah.

Saat bacaan berikut dengan do’anya selesai, konsumsi berupa bua-buahan dan makanan ala lebaran pun tersaji disana. Semua konsumsi berasal dari masyarakat setempat dan dikolektif langsung dan biasanya para ibu-ibulah mengantarkannya ke masjid. 

Mari Kita Senantiasa Berperilaku Terpuji

Betapa damai di hati saat kita berada di lingkungan orang baik. Hidup kita pasti akan serasa indah dan tentram. Sebaliknya, sedikit berbeda ketika kita berada di lingkungan orang yang tidak baik karena akan menjadi PR bersama  untuk saling mengajak dan mengingatkan saudara kita lainnya agar Senantiasa Berperilaku Terpuji.
Berperilaku Terpuji
Sikap Terpuji :Menolong Orang Saat 
Kecelakaan Motor (07/07/2020)
Secara manusiawi, memiliki akhlak terpuji Berperilaku baik memang menjadi suatu yang sangat didambakan bagi semua orang. Bahkan sejahat-jahatnya orang masih pingin anaknya menjadi orang yang selalu berperilaku terpuji.

Perilaku terpuji merupakan ajaran rasul Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bahkan salah satu tujuan diutusnya rasulullah ini adalah untuk menyempurnakan akhlak. Ini sesuai dengan hadistnya yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a., hadist tersebut berbunyi :

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ

“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak.”

Berdasarkan hadist di atas itu, Saya menangkap pesan, bahwa kita ummat rasul Muhammad shallallahu alaihi wasallam,sebaiknya kita menjaga dan Senantiasa Berperilaku Terpuji, baik terhadap diri sendiri ataupun terhadap orang lain.


Perilaku terpuji terhadap diri kita sendiri contohnya adalah bersyukur terhadap nikmat Allah berupa kesehatan jasmani. Kita tidak boleh menyiksa badan kita sendiri dan menjahui dari perilaku yang dapat merugikan kita sendiri seperti melukai diri sendiri, bunuh diri, dan sebagainya.

Sementara contoh perilaku terpuji kepada orang lain bisa dilakukan dengan banyak cara. Beberapa diantaranya adalah dengan menjaga perasaan orang yang lebih tua, menghormati kedua orang tua, bertutur bahasa dengan baik dan sopan, toleransi, dan saling tolong menolong dalam hal kebaikan.


Perbedaan karakter pada setiap orang, terkadang menjadi salah satu kendala tidak sinkron dengan harapan Saya pribadi. Tidak semua orang dapat berperilaku baik. Saya tidak mempersalahkan itu karena menurut Saya itu bagian dari isi dunia. Ada baik ada buruk, ada terang ada gelap, demikian seterusnya.


Adanya berbagai macam karakter orang itu, sudah sepantasnya kita wajib menerima dan legowo bahwa memang karakter ataupun watak orang itu berbeda. Namun ada baiknya kita saling mengingatkan saudara-saudara kita yang lain jikalau mereka berperilaku tercela serta tindakan yang tidak sesuai dengan agama.


Semoga dengan Senantiasa Berperilaku Terpuji ini kita bisa mendapatkan ridha Allah sehingga di kehidupan kita yang sedang kita berjalan dengan baik dan terhindar dari masalah-masalah duniawi. Mampu meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dan tetap berada di jalan yang lurus.

Taat Kepada Pemerintah, Ini Hadistnya

Taat kepada Allah dan Rasulnya menjadi suatu keharusan bagi umat muslim dimanapun berada. Selain itu, juga ada kewajiban untuk taat kepada pemerintah.
hadist taat kepada pemerintah
Taat kepada Pemerintah. Foto diambil dari 
laman ebookanak.com (19/06/2020)
Taat yang dimaksud adalah dengan menjalankan apa-apa yang diperintahkan dan menjahui apa-apa yang dilarang. Kewajiban untuk taat ini berdasarkan pada hadist Rasul shalallahu alaihi wa sallam.

Dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, ia berkata ; Rasul shalallahu alaihi wa sallam bersabda yang berbunyi :

مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطَاعَ اللهَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ عَصَى اللهَ وَمَنْ يطع الاميرِ فَقَدْ أَطَاعَنِي وَمَنْ يعص الامير فَقَدْ عَصَانِي

“Barang siapa menaatiku, berarti ia telah menaati Allah. Barang siapa mendurhakaiku, berarti ia telah mendurhakai Allah. Barang siapa menaati pemerintah, berarti ia telah menaatiku. Barang siapa mendurhakai pemerintah, berarti ia telah mendurhakaiku.”


Dari potongan sabda Rasul shalallahu alaihi wa sallam diatas terkait dengan taat kepada pemerintah, bagaimana kita menaatinya? Kita sebagai rakyat biasa memiliki kewajiban untuk menaati pemerintah selagi perintah itu baik, tidak dzalim.

Contoh sederhana menaati pemerintah akhir-akhir ini adalah adanya peraturan tentang diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dimana kita dibatasi untuk beraktivitas di luar rumah agar bisa memutus penyebaran virus Covid-19.

Masyarakat dihimbau untuk menerapkan physical distancing, mencuci tangan, memakai masker saat keluar rumah, beribadah di rumah, dan lain-lain.

Hal diatas merupakan salah satu program ataupun kebijakan pemerintah yang seharusnya kita jalankan bersama-sama agar tetap menjaga Indonesia sehat, terhindar dari virus.


Langkah kebijakan yang diambil pemerintah seperti demikian itu, tidaklah sepenuhnya diterima baik oleh warga, ada saja warga yang kontra terutama himbauan untuk beribadah di rumah saja.


Melansir dari akun youtube Najwa Shihab yang dipublikasikan pada 22 April 2020 terdapat sebuah percakapan antara Najwa Shihab sendiri dengan sang ayahanda Muhammad Quraish Shihab.

Najwa mengajukan sebuah pertanyaan yang dipicu oleh ajakan warga berbondong-bondong datang beribadah ke masjid. “Takut itu kepada Allah. Jangan takut kepada virus,” kata salah seorang warga yang tak disebutkan namanya itu.


Begini pertanyaannya; “Apakah sesuatu dipertentangkan ketakutan terhadap suatu hal dengan ketakutan kepada Allah?”


Ayahandanya memberi tahu bahwa itu tidak dipertentangkan. Alumnus Univ. Al Azhaar sekaligus Menteri Agama di era Soeharto itu mengaitkan pernyataannya dengan mengaitkan dengan cerita Rasul, Musa A.S.


“Salah satu bukti yang dianugerahkan Allah kepada nabi Musa adalah tongkatnya berubah menjadi ular. Al-qur’an menyatakan nabi Musa takut. Allah berfirman kepadanya La takhaf (jangan takut). Jadi nabi musa takut, bukan berarti ia tidak takut kepada Allah,” papar Quraish Shihab.


Lalu bagaimana kriteria pemimpin yang wajib kita taati? Banyak pendapat tentang hal ini. Sebagai kriteria utamanya adalah pemimpin selalu taat kepada Allah dan Rasulnya, jujur, adil kepada rakyat, dan masih banyak lagi.


Jika telah memenuhi kriteria pemimpin yang wajib kita taati, bagaimana cara taat kepada pemerintah? Caranya adalah dengan menaati kebijakannya, menjaga amanahnya, melaksanakan perintahnya, melaksanakan peraturannya, dan menghargai jasa-jasanya.

Perkembangan Agama Islam di Pulau Jawa

Adakah yang dapat mengira, kira-kira bagaimana Islam dapat masuk ke pulau Jawa? Secara, jarak mungkin terbilang sangat jauh karena agama Islam berasal dari negara timur tengah yakni Arab. Semua itu tentu atas kehendak Allah Subhanahu Wa ta'ala.

Penyebaran agama Islam kala itu dimudahkan oleh Allah. Syiar Islam pun berjalan dengan damai dari kalangan masyarakat khususnya di pulau Jawa. Berdasarkan dari beberapa sumber buku bahwa syiar dimulai dari yang disebut serambi Mekkah yaitu Sumatera hingga pulau Jawa.
 
Sebelum adanya agama Islam, masyarakat Jawa kebanyakan telah memiliki keyakinan. Agama yang dipeluk kala itu adalah agama Hindu dan Budha. Meski demikian, hal tersebut bukan menjadi halangan bagi para penyebar agama Islam kala itu.


Perkembangan Agama Islam di Pulau Jawa
Perkembangan Agama Islam di Pulau Jawa

Agama Islam diperkenalkan dan disebarkan kepada masyarakat Jawa dengan sikap ramah dengan tanpa ada unsur paksaan apa lagi kekerasan. Hal tersebut merupakan suatu cerminan bahwa agama Islam sebagai Rahmatan Lil ’Alamin yakni rahmat bagi semesta alam.


Lau bagaimana perkembangan agama Islam di pulau Jawa? 


Perkembangan agama Islam di pulau Jawa sebenarnya tidak lepas dari peranan penting para Wali Songo yakni Wali yang jumlahnya ada 9. Mereka menyebarkan agama Islam di pulau jawa dengan tanpa menghapus atau bahkan menghilanglan kebudayaan lokal.


Wali Songo melakukan pendekatan secara berbeda-beda sesuai kebudayaan yang ada di daerahnya. Namun di dalam penyebarannya, mereka tetap memasukkan nilai-nilai ajaran Islam sesuai tuntunan Rasululloh. Lambat laun masyarakat Jawa semakin yakin dan semakin banyak yang memeluk ajaran Islam.


Wali songo tersebar di pulau Jawa yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Untuk mengenal Wali Songo secara rinci, akan dijelaskan di bawah ini :

  1. Sunan Ampel, nama aslinya Raden Rahmat, lahir di Aceh tahun 1401 M dan wafat tahun 1481 M. Pemakamannya ada di Ampel, kota Surabaya.
  2. Sunan Bonang, Beliau putra Raden Rahmat Sunan Ampel, pada masanya Sunan Bonang dikenal dengan sebutan Makdum Ibrahim, lahir tahun 1465 M dan wafat tahun 1525 M. Pemakamannya ada di kabupaten Tuban. 
  3. Sunan Derajat, nama aslinya Raden Qosim sementara nama gelarnya adalah Syarifuddin merupakan putra  dari Sunan Ampel. Sunan Bonang lahir di Ampel tahun 1467 M dan wafat pada pertengahan abad ke-16. Pemakamannya ada di kabupaten Gresik.
  4. Sunan Gresik, nama aslinya Maulana Malik Ibrahim, lahir di Uzbekistan dan wafat di Kabupaten Gresik tahun 1419 M. 
  5. Sunan Giri, nama aslinya Raden Paku, lahir pada pertengahan abad ke-15 dan wafat pada tahun 1506 M. Pemakamannya ada di Gresik.
  6. Sunan Kalijaga, nama aslinya Raden Mas Said, lahir pada tahun 1450 dan wafat pada sekitar abad ke-15 M. Pemakamannya ada di Demak.
  7. Sunan Kudus, nama aslinya Ja’far Shadiq, lahir tahun 1400 M dan wafat tahun 1550 M. Pemakamannya ada di Kudus.
  8. Sunan Muria, nama asinya adalah Raden Umar said, merupakan putra dari Sunan Kalijaga. Pemakamannya ada di desa Celo, kecamatan Dawe, Kudus.
  9. Sunan Gunung Jati, nama aslinya adalah Syarif Hidayatullah, lahir tahun 1448 M dan wafat tahun 1568. Pemakamannya ada di Cirebon, Jawa Barat.
Disamping peranan Wali Songo, ada beberapa kerajaan-kerajaan yang ada di pulau Jawa yang juga memiliki peranan penting dalam perkembangan agama Islam. Seperti kerajaan Demak (1500 M), Kesultanan Pajang (1568-1586 M), Kerajaan Mataram (1582 M), Kerajaan Cirebon (abad ke-15 dan ke-16 M), Kerajaan Banten (1526-1813 M).

Jangan menghindar, begini cara menyalati Jenazah

Menyolati jenazah merupakan tuntunan Nabi Besar Muhammad S.A.W. sesuai sabdanya, yang artinya, “ Sholatkanlah olehmu orang-orang yang meninggal!” (HR. Ibnu Majah). Untuk itu, sebaiknya kita memahami bagaimana cara menyalati jenazah.

cara menyalati Jenazah
Foto menyalati jenazah, 
diambil dari laman https://islam.nu.or.id
Sebagai muslim beriman, tentu kita tahu bahwa umur tidak ada yang tahu. Bisa jadi, orang-oang yang dekat dengan kita dan juga orang-orang yang perduli dengan kita meninggalkan kita untuk selama-lamanya.

Jika hal tersebut terjadi, bukankah sudah menjadi kewajiban kita untuk menyalatinya? Shalat jenazah memang merupakan fardhu kifayah, dimana ketika ada sebagian dari muslim lain mengerjakannya maka akan menggugurkan dosa kepada muslim lainnya.

Namun, tidakkah kita ingin berbuat lebih kepada orang-orang yang kita sayangi ketika mereka meninggal? Menyalati jenazah sama halnya dengan mendoakan, sebagai salah satu cara kita untuk berbuat sesuatu kepada saudara/i kita saat tutup usia.

Bagi kaum adam, terutama yang pernah mengenyam pendidikan baik di sekolah formal ataupun nonformal tentu pernah belajar bagiamana cara menyalati jenazah. Tetapi, saya rasa belajar teori saja tidaklah cukup. Kita harus memberanikan diri mempraktikkan menyalati jenazah.

Melalui sumber dari salah satu bekas Lembar Kerja Siswa (LKS) mata pelajaran Agama Islam yang saya miliki [PAI SMA XI Semester Genap. DIM 089-2. Hal 28-29], saya ingin belajar lagi dan juga membuat tulisan untuk kemudian dibagi.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum dan saat menyalati jenazah karena di dalamnya ada tuntunan berupa syarat sah, rukun, dan cara menyalati jenazah. Sehingga apabila itu dikerjakan sesuai tuntunan tersebut, insyaAllah, shalat kita nantinya tidak sia-sia.

Pertama, syarat sah shalat jenazah adalah seperti halnya syarat shalat fardu (memiliki wudhu), jenazah sudah dalam keadaan dikafani, dan yang terakhir adalah diletakkannya jenazah menghadap kiblat.

Kedua, rukun shalat jenazah adalah niat (menyalati jenazah), takbir sebanyak 4 kali, membaca surat Al-Fatihah, membaca shalawat nabi, membaca do’a, berdiri apabila dalam keadaan mampu, dan mengucapkan salam.

Ketiga, cara menyalati jenazah terdiri dari beberapa langkah yaitu :
  1. Letak jenazah telah dihadapkan ke arah kiblat. Jika jenazahnya berjenis kelamin laki-laki, maka imam lurus dengan kepala jenazah. Sedangkan jika jenazahnya berjenis kelamin perempuan maka imam lurus dengan perut.
  2. Apabila shalat jenazah dilakukan secara berjamaah, maka sebaiknya dibuat 3 shaf.
  3. Niat untuk menyolati jenazah.
  4. Bertakbir (Allahu Akbar).
  5. Membaca surat Al-Fatihah lalu takbir ke-2.
  6. Setelah takbir ke-2 lanjut membaca sholawat Nabi, kemudian takbir ke-3.
  7. Setelah takbir ke-3, maka membaca do’a. Berikut adalah bacaannya : اللَّهُمَّ اغْفِرْ له (ها) وَارْحَمْها وَعَافِه (ها) وَاعْفُ عَنْه (ها)
Catatan: jika jenazahnya berjenis kelamin laki, maka menggunakan kata hu (هُ) dan apa bila jenazah perempuan maka menggunakan kata ha (ها)
Kemudian lanjutkan takbir ke-4.

Setelah takbir ke-4, lanjut membaca doa lagi. Berikut adalah bacaannya : اللهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

Demikian cara menyolati jenazah. Semoga bermanfaat.

Lafadz Niat Wudhu


Sebagai seorang muslim, berwudhu merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan sebelum melakukan sholat. Tidak hanya itu, memiliki wudhu juga sebuah keharusan dalam mengerjakan peribadatan lainnya misalnya pergi haji dan memegang al-qur'an. Berwudhu pada umumnya menggunakan air akan tetapi terkadang menggunakan debu jika sukar menemukan air atau dalam situasi tertentu.
Lafadz Niat Wudhu
 As a Muslim, taking ritual ablution is one of the activities that must be done before praying. not only that, having ablution is also a must in such as going to Hajj and holding the Qur'an. To take the ablution generally uses water but sometimes uses dust if it is difficult to find water or in certain situations.

Saat kita hendak berwudhu, kita disunnahkan melafadzkan niah tetapi kita juga boleh membacanya didalam hati.

When we are ready to perform ablution, we are blessed to recite the niah but we can also read it inwardly.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin berbagi ilmu yang pernah dapatkan di sekolah. Penulis berharap ini menjadi salah satu amal shalih. Baiklah, berikut adalah penjelasan tentang cara berwudhu menggunakan air dan cara berniatnya.

On this this occasion, the writer wanted to share the knowledge that had been gotten at school. The writer hopes this will be one of good deeds. Well, here is an explanation of how to take ritual ablution and how to make the intention.

Berikut adalah cara berwudhu (1) berniah (2) membasuh muka (3) membasuh hidung (4) membasuh muka (5) membasuh lengan bawah dari pergelangan tangan ke siku (6) mengusap kepala mulai dari ubun-ubun (7) membasuh telinga (8) mencuci kaki.

Here is how to perform Wudhu (1) make intention (2) wash hands (3) rinse mouth (4) wash face (5) wash lower arms from wrist to elbows (6) wipe head starting from crown (7) wipe your ears (8) wash feet.

Arti Surat Al-Ikhlas

Surat Al-Ikhlas is a surah that is often read by Muslims, especially during the Sunnah prayer of tarawikh in the fasting month and is still widely read in other worship. This letter is the 112th letter in the Qur'an.
Surat Al-Ikhlas

Surat Al-Ikhlas merupakan surah yang sering dibaca oleh orang Islam terutama saat sholat Sunnah tarawikh di saat bulan puasa dan masih banyak dibaca di peribadatan lainnya. Surat ini merupakan surat yang ke 112 dalam Al-quran.

The main content of this verse is to affirm the unity of God by rejecting all forms of fellowship with Him. So we can conclude that God is only one, namely Allah Azza wa Jalla who has not given birth and also not been born.

Pokok isi dari ayat ini adalah untuk menegaskan keesaan Tuhan dengan menolak segala bentuk persekutuan terhadap-Nya. Jadi bisa kita simpulkan bahwa tuhan itu hanya satu, yaitu Allah Azza wa Jalla yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

There is no power but from God. Therefore, we will get a big sin if we associate partners. Many things can be expressed as acts of associating with God such as trusting a shaman, worshiping a statue, and so on.

Tidak ada kekuatan suatu apapun kecuali dari Allah. Oleh sebab itu, akan mendapatkan dosa yang besar jika menyekutukannya. Banyak hal yang bisa dikatakan sebagai tindakan menyekutukan Allah seperti percaya sama dukun, menyembah patung, dan lain sebagainya.

Dengan demikian, sebagai makhluk ciptaan Allah sudah seharusnya kita menyembah dan meminta hanya kepada Allah dalam situsi apapun. Kita diciptakan oleh Allah dan pastinya hanya kepadanya nantinya kita kembali

Thus, as creatures of Allah, we should worship and ask only for Allah in any situation. We are created by God and certainly only to him later we return.
This Surah consists of 4 verses in it so it will be very easy to memorize for Muslims especially for beginners

Surat ini merupakan surat Hanya terdiri dari 4 ayat di dalamnya sehingga akan sangat mudah untuk menghafal untuk orang Islam terutama untuk pemula.

Arti Surat Al-Falaq

Arti Surat Al-Falaq

Surat al-Falaq is one of the Surah which has quite short verses it is at the second end or exactly the 113th Surah in the Holy Qur'an. This Surah belongs to the category of Makkiyah because it was revealed in Mecca.

Surat al-falaq merupakan salah satu surat yang ayatnya cukup pendek, berada di kedua akhir atau tepatnya surat ke 113 didalam kitab suci Al-quran. Surat ini termasuk kategori Makkiyah karna diturunkan di mekkah.

As Muslims who have faith, we should ask Allah SWT for protection from all forms of wickedness from ourselves, humans, demons, genies, and objects that can be dangerous.

Sebagai muslim yang beriman, kita seharusnya meminta perlindungan kepada Alllah SWT dari segala bentuk kejahatan baik itu dari kita sendiri, manusia, setan, jin,dan juga benda-benda yang bisa membahayakan.

Thing that is most noticed is the crime that can arise from our own so that we can maintain bad things like bad passions which can deliver into sinful deeds.

Hal yang paling diperhatikan adalah kejahatan yang bisa timbul dari kita sendiri sehingga kita bisa terjaga hal-hal buruk seperti hawa nafsu yang buruk dan bisa mengantarkan kedalam perbuatan yang dosa.

So it is best when we want to do anything, we should pray first so that what we will do is always protected by God whenever and wherever.

Jadi sebaiknya saat kita hendak melakukan sesuatu apapun, kita sebaiknya berdoa terlebih dahulu agar apa yang akan kita lakukan selalu dalam lindungan Allah kapanpun dan dimanapun.

This Surah is often read by Muslims while praying.There are only 5 verses in it and each of them is translated into 2 languages those are English and Indonesian.

Surat ini sering dibaca oleh orang Islam saat mengerjakan shalat. Hanya ada 5 ayat di dalamnya dan masing-masing diterjemahkan ke dalam 2 bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

Arti Surat Al-Fatihah

Arti Surat Al-Fatihah
Reading Surah Al-fatihah is one of pillars of Salat. So it must be read, if it is not read, it means that the prayer will not valid. Furthermore, most of Muslim people often read this surah in other situations which is related to do something Sunnah.

Membaca Surat Al-Fatihah adalah salah satu rukun salat. Jadi harus dibaca, jika tidak dibaca, itu artinya shalat tidak akan sah. Selain itu, sebagian besar orang Islam sering membaca surat ini dalam situasi lain yang berkaitan dengan melakukan sesuatu yang Sunnah.

Al-Fatihah is an opening verse in the Qur'an. There are many features of reading this Surah, one of them is that it can become the path of forgiveness that sin has ever committed. In addition, it can be a shower of mercy and forgiveness if it is read to the person who has passed away.

Surat Al-Fatihah merupakan surat pembuka yang ada didalam Al-quran. Terdapat banyak banyak keistimewaan dari membaca Surah ini salah satunya adalah dapat menjadi jalan terampunnya dosa yang pernah lakukan. Selain itu, dapat menjadi siraman rahmat dan ampunan jika dibacakan untuk orang yang sudah meninggal.

It remembers me that when I would like to pray our relatives who have passed away, I always recite this surah. And sometimes when I pray to god so that my pray can come true. Then what makes us not to be able to memorize this surah if we recite that often? I think it is nothing.

Saya ingat bahwa ketika saya ingin berdoa kerabat kami yang telah meninggal, saya selalu membaca surat ini. Dan kadang-kadang ketika saya berdoa kepada tuhan agar doa saya menjadi kenyataan. Lalu apa yang membuat kita tidak bisa menghafal surah ini jika kita sering membacanya? Saya pikir tidak ada.

As the result, most of Muslim people are able to memorize the Surah which is only consisted of 7 verses. To make our prayers more solemn, it will be better if we know the translation as well. May Allah SWT allow us to understand the holy verses above.

Akibatnya, sebagian besar Muslim harus menghafal surat yang hanya terdiri dari 7 ayat. Supaya shalat kita lebih khusyuk, akan lebih baik jika kita tahu terjemahannya. Semoga Allah SWT mengizinkan kita memahami ayat-ayat suci di diatas.