Perkembangan Agama Islam di Pulau Jawa

Adakah yang dapat mengira, kira-kira bagaimana Islam dapat masuk ke pulau Jawa? Secara, jarak mungkin terbilang sangat jauh karena agama Islam berasal dari negara timur tengah yakni Arab. Semua itu tentu atas kehendak Allah Subhanahu Wa ta'ala.

Penyebaran agama Islam kala itu dimudahkan oleh Allah. Syiar Islam pun berjalan dengan damai dari kalangan masyarakat khususnya di pulau Jawa. Berdasarkan dari beberapa sumber buku bahwa syiar dimulai dari yang disebut serambi Mekkah yaitu Sumatera hingga pulau Jawa.
 
Sebelum adanya agama Islam, masyarakat Jawa kebanyakan telah memiliki keyakinan. Agama yang dipeluk kala itu adalah agama Hindu dan Budha. Meski demikian, hal tersebut bukan menjadi halangan bagi para penyebar agama Islam kala itu.


Perkembangan Agama Islam di Pulau Jawa
Perkembangan Agama Islam di Pulau Jawa

Agama Islam diperkenalkan dan disebarkan kepada masyarakat Jawa dengan sikap ramah dengan tanpa ada unsur paksaan apa lagi kekerasan. Hal tersebut merupakan suatu cerminan bahwa agama Islam sebagai Rahmatan Lil ’Alamin yakni rahmat bagi semesta alam.


Lau bagaimana perkembangan agama Islam di pulau Jawa? 


Perkembangan agama Islam di pulau Jawa sebenarnya tidak lepas dari peranan penting para Wali Songo yakni Wali yang jumlahnya ada 9. Mereka menyebarkan agama Islam di pulau jawa dengan tanpa menghapus atau bahkan menghilanglan kebudayaan lokal.


Wali Songo melakukan pendekatan secara berbeda-beda sesuai kebudayaan yang ada di daerahnya. Namun di dalam penyebarannya, mereka tetap memasukkan nilai-nilai ajaran Islam sesuai tuntunan Rasululloh. Lambat laun masyarakat Jawa semakin yakin dan semakin banyak yang memeluk ajaran Islam.


Wali songo tersebar di pulau Jawa yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Untuk mengenal Wali Songo secara rinci, akan dijelaskan di bawah ini :

  1. Sunan Ampel, nama aslinya Raden Rahmat, lahir di Aceh tahun 1401 M dan wafat tahun 1481 M. Pemakamannya ada di Ampel, kota Surabaya.
  2. Sunan Bonang, Beliau putra Raden Rahmat Sunan Ampel, pada masanya Sunan Bonang dikenal dengan sebutan Makdum Ibrahim, lahir tahun 1465 M dan wafat tahun 1525 M. Pemakamannya ada di kabupaten Tuban. 
  3. Sunan Derajat, nama aslinya Raden Qosim sementara nama gelarnya adalah Syarifuddin merupakan putra  dari Sunan Ampel. Sunan Bonang lahir di Ampel tahun 1467 M dan wafat pada pertengahan abad ke-16. Pemakamannya ada di kabupaten Gresik.
  4. Sunan Gresik, nama aslinya Maulana Malik Ibrahim, lahir di Uzbekistan dan wafat di Kabupaten Gresik tahun 1419 M. 
  5. Sunan Giri, nama aslinya Raden Paku, lahir pada pertengahan abad ke-15 dan wafat pada tahun 1506 M. Pemakamannya ada di Gresik.
  6. Sunan Kalijaga, nama aslinya Raden Mas Said, lahir pada tahun 1450 dan wafat pada sekitar abad ke-15 M. Pemakamannya ada di Demak.
  7. Sunan Kudus, nama aslinya Ja’far Shadiq, lahir tahun 1400 M dan wafat tahun 1550 M. Pemakamannya ada di Kudus.
  8. Sunan Muria, nama asinya adalah Raden Umar said, merupakan putra dari Sunan Kalijaga. Pemakamannya ada di desa Celo, kecamatan Dawe, Kudus.
  9. Sunan Gunung Jati, nama aslinya adalah Syarif Hidayatullah, lahir tahun 1448 M dan wafat tahun 1568. Pemakamannya ada di Cirebon, Jawa Barat.
Disamping peranan Wali Songo, ada beberapa kerajaan-kerajaan yang ada di pulau Jawa yang juga memiliki peranan penting dalam perkembangan agama Islam. Seperti kerajaan Demak (1500 M), Kesultanan Pajang (1568-1586 M), Kerajaan Mataram (1582 M), Kerajaan Cirebon (abad ke-15 dan ke-16 M), Kerajaan Banten (1526-1813 M).

4 comments:

Silahkan berkomentar...