Sunan Cendana, Kwanyar, Bangkalan

Makam Sunan Cendana Kwanyar
Pesarean Sunan Cendana Kwanyar Bangkalan

Makam Sunan Cendana Kwanyar menjadi salah satu objek wisata religi di Kabupaten Madura, tepatnya di Desa Ketetang, Kwanyar, Madura. Sunan berarti gelar bagi orang alim yang yang ikut serta menyebarkan ajaran agama Islam khususnya di pulau Jawa. 

Secara silsilah, Sunan Cendana, atau yang dikenal dengan Syeikh Zainal Abidin berasal dari keluarga berdarah biru. Ayah beliau adalah Syeikh Khotib yang merupakan cucu dari Sunan Ampel.

Seperti yang kita tahu, Sunan yang terkenal di Jawa Timur adalah Sunan Ampel. Berdasarkan silsilahnya, Sunan Cendana adalah keturunan Sunan Ampel. Nama asli Sunan Cendana adalah Sheikh Zainal Abidin dan beliau adalah keturunan ke-26 Nabi Muhammad SAW. Penulis ingin menceritakan sedikit tentang Sunan Cendana.

Sunan Cendana datang ke pulau Madura karena mendapat pesan implisit dari buyutnya yaitu Sunan Ampel untuk menyebarkan agama Islam. beliau melakukan amanah tersebut karena sebagai suatu keharusan dalam hal mengajak orang-orang dalam kebaikan. 

Salah satu alasan penyebaran agama Islam adalah sebagian besar masyarakat di pulau bagian barat tersebut masih nonMuslim sehingga diharapkan menjadi cara untuk membawa mereka dari kegelapan menuju kecerahan. 

Pada saat itu, masyarakat Bangkalan khususnya, menerima kedatangan beliau dan menyebarkan agama berdasarkan syariat Islam.

Terdapat cerita masyhur dari kalangan masyarakat yaitu pada suatu hari, ketika Sunan Cendana hendak ke Pulau Madura, beliau perlu menyeberangi Selat Madura dan kemudian ia bertemu ikan besar bernama Mondung. 

Kemudian, si ikan tadi menawarkan Sunan Cendana untuk menunggangi ikan dan menemaninya menyeberangi selat. Sampai di tujuan, Sunan Cendana mengucapkan terima kasih atas kebaikan ikan tersebut.

Sebagai balas budi kepada si ikan, Sunan Ampel menawarkan permintaan sekira mampu ia lakukan untuk si ikan. 

Kenyataannya, ikan itu tidak memiliki permintaan selain ngalap berokah. Kemudian Sunan Cendana secara spontan berkata kepada ikan bahwa jika nanti keturunan saya memakanmu atau keturunanmu, keturunan saya akan mendapat penyakit kulit kemudian ikan tersebut pergi.

Lebih lanjut, melansir dari laman liputan.com, Sabtu (8/6) berjudul “Hikayat Sunan Cendana, Selamat dari Kekejaman Amangkurat 1 Lalu Sebarkan Islam di Madura”, dijelaskan bahwa pada masa kesultanan Mataram (1646-1677) Amangkurat 1 merencanakan pembunuhan kepada ulama di Jawa.

Mengamati dari situasi itu, Sunan Cendana mampu menyelamatkan diri dengan menyeberangi pulau Madura, tepatnya di Bangkalan.

Selanjutnya, ia menetap di Kwanyar sembari menyebarkan agama Islam dengan metode persuasif. 

Banyak tamu berkunjung ke rumahnya untuk sekedar meminta solusi memecahkan persoalan. Disitulah, Sunan Ampel menyelipkan ajaran Islam, utamanya bidang ketauhidan. Wallahu A’lam Bishawab.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar...