Begini Rasanya Disuntik Vaksin Covid-19

vaksin covid-19
Begini Rasanya Disuntik Vaksin Covid-19

Kalau biasanya Saya hanya mendengarkan atau melihat berita orang divaksin, maka beberapa hari yang lalu Saya mengalami sendiri vaksin Covid-19 jenis Sinovac di Puskesmas Tembok Dukuh Surabaya pada Senin (24/05/2021).

Sebelumnya, pihak puskesmas yang berada di jalan Kalibutuh No. 6 mengundang segenap para guru/karyawan SDM20 Surabaya untuk melakukan vaksin dan kala itu merupakan sesi lanjutan ke-2 untuk vaksin  pertama. Alhamdulillah, Saya ikut terlibat di dalamnya.

Terkait antisipasi penyebaran Covid-19 beberapa waktu lalu, seingat Saya ada sistem swab di mana pernah Saya rasakan bagaimana rasanya di-swab dengan disogrok hidung. Rasanya cukup menyakitkan perih menusuk hidung mending di-swab dengan swab antigen yang kelihatannya lebih canggih.

Nah, rasa sakit itu mungkin sedikit banyak memberikan stimulus bahwa vaksin juga akan merasakan sakit yang sama dengan di-swab apalagi mendengar kata “suntik vaksin” maka orang bisa berestimasi bahwa suntiknya berbeda dari biasanya, baik dari segi panjang atau pun besarnya jarum.

Kala Saya melakukan vaksinasi, Kami sejumlah guru/karyawan SDM20 Surabaya menyelenggarakan vaksinasi bersama-sama. Lokasi sekolah dengan puskesmas cukup berdekatan sehingga jarak tempuhnya pun cukup sedikit.

Prosesnya sederhana, untuk seluruh pasien vaksin Covid-19 diminta untuk membawa fotokopi e-KTP kemudian menyerahkannya kepada petugas yang ada di depan gedung utama lantai dasar. Petugas akan memberikan 2 jenis formulir yaitu formulir pendataan vaksin (Covid-19) dan formulir persetuan. Semua diisi sesuai identitas dan kondisi badan pasien.

Setelah mengisi formulir yang diberikan, baru kemudian akan diarahkan untuk menuju lantai dua. Nah, di sana untuk meminimalisir kerumunan petugas membagi per kelompok dalam satu ruang. Sehingga dalam satu ruang vaksinasi akan ada pasien berjumlah sepuluh orang dan itu sesuai kapasitas ruang yang cukup luas.

Beberapa menit kemudian, ada petugas yang masuk ke ruangan vaksin lanjut menyerahkan formulir vaksin sekaligus fotokopi e-KTP kepada pasien vaksin. Itu menjadi identitas pemeriksaan oleh petugas vaksin ketika ukur tensi dan saat disuntik vaksin.

Alhamdulillah, Saya mendapatkan kesempatan ke-8 dari sejumlah guru/karyawan SDM20 Surabaya yang antri untuk melakukan vaksinasi Covid-19.

Secara pribadi, rasa sakit ketika divaksin menurut Saya tidak jauh berbeda dengan suntik pada umumnya. Bahkan, terbilang lebih ringan rasa sakitnya. Tidak sakit kok, seriously.

Setelah divaksin pun Saya tidak merasakan efek setelah suntik. Tidak seperti apa yang Saya pernah mendengar beberapa orang bercerita kepada Saya efek setelah divaksin. Katanya, ada yang merasakan panas, dingin, dan sebagainya. Namun, Alhamdulillah Saya baik-baik saja.

Semoga apa yang Saya lakukan ini menjadi bagian dari support program pemerintah sehingga penyebaran Covid-19 terbendung bahkan nnyah dari bumi Indonesia dan dunia. Aamiin Ya Mujibassailin.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar...