Makam Mbah Kyai Sedo Masjid Surabaya

makam mbah kyai sedo masjid
Komplek Pemakam Mbah Kyai Sedo Masjid Surabaya

Semenjak tahu sedikit tentang meriam Mbah Kyai Sedo Masjid di jalan Kawatan VIII No. 12 Surabaya, Saya lantas berkeinginan datang ke makam Mbah Kyai Sedo Masjid dan Alhamdulillah terealisasi pada Selasa (01/06/2021).

Tujuannya, tidak lain tidak bukan adalah untuk mengetahui kondisi makam sekaligus menggali informasi terkait sejarahnya.

Menurut referensi yang Saya dapatkan dari berbagai sumber, keberadaan makam Mbah Kyai Sedo Masjid ada kaitan erat dengan sejarah kota Surabaya sekitar abad ke-18. Pasalnya, semasa hidup mbah Badrudin, nama asli Mbah Kyai Sedo Masjid adalah sosok regenerasi penyebar agama Islam setelah Sunan Ampel.

Ia pun berdakwah menyebarkan agama Islam dengan basis pesantren, lalu membangun sebuah masjid bernamakan masjid Surapringgo sebagai salah satu sarana pendidikan. Lokasi masjid dulunya tidak jauh dari makam yang kalau sekarang berada di komplek Tugu Pahlawan.

Sayangnya, eksistensi masjid tidak berlangsung lama sebab ada momen pemerintah Hindia Belanda juga akan membangun gedung pemerintahan (kantor gubernur) di lahan areal masjid. Mengetahui hal itu, sebagai tokoh lokal, Mbah Kyai Sedo Masjid tidak tinggal diam.

Bersama sejumlah elemen termasuk santri dan masyarakat Surabaya melakukan pertentangan keras atas kebijakan pemerintah Hindia Belanda tersebut. Baku tembak pun tidak bisa terelakkan. 

Salah satu bukti peninggalan si Mbah adalah sebuah monumen meriam yang tidak jauh dari makam yaitu meriam Mbah Kyai Sedo Masjid (Pangeran Pekik). Lokasinya berada di Jl. Kawatan VIII no.12 atau persisnya berada di depan Polsek Bubutan Surabaya.

Seiring waktu, komplek pemakaman Mbah Kyai Sedo Masjid berkurang akibat adanya proyek pelebaran jalan Tembakan. Melansir dari laman surabaya.tribunnews.com, makam Sempat tidak terurus pada tahun 1980 dan baru selang 7 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1987 masehi komplek pemakaman baru dipugar.

Hingga kini, warga Surabaya mengenal komplek pemakaman Mbah Kyai Sedo sebagai makam Tembakan. Keberadaannya dijadikan sebagai bangunan Cagar Budaya oleh Pemkot Surabaya melalui Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Surabaya.

Berdasarkan pengalaman Saya berkunjung, terlihat makam-makam di sana bernuansakan makam kuno dan terlihat makam yang spesial. Sayangnya, akses untuk sekedar masuk ke areal pemakaman terbilang limited access (akses terbatas).

Alhasil, Saya tidak bisa masuk ke areal makam bagian dalam. Kondisi tersebut sudah Saya tebak sebelumnya mengingat sejauh Saya melalui jalan Tembakan terlihat pintu gerbang makam selalu dalam keadaan ditutup dan digembok.

Tips bagi Anda yang ingin masuk ke area makam Mbah Kyai Sedo Masjid, bisa menjadwalkan datang pada hari Minggu karena menurut beberapa referensi berita penjaga makam melakukan pembersihan areal makam pada hari tersebut.

Namun seandainya tidak berhasil, Saya merekomendasi tempat wisata religi yang lain yang lokasinya tidak jauh dari makam Mbah Kyai Sedo Masjid. Beberapa di antaranya adalah makam Sunan Ampel, Sunan Boto Putih, dan makam Dokter Soetomo.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar...