Sumber di Desa Metanak Bangkalan

Desa Metanak
Sumber di Desa Metanak
 
Mengenal area sekitaran desa tempat kita tinggal dirasa cukup penting bagi saya pribadi. Setidaknya, ketika ada orang yang nanya tentu kita bisa menjawabnya. Pada kesempatan kali ini akan akan saya ceritakan sebuah desa yang ada di sekitar desa saya yaitu desa Metanak.

Berdasarkan informasi google maps, nama lengkap desa Metanak yaitu desa Metanak Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan. Menceritakan awal mula sedikit tahu tentang desa Metanak ketika saya melewati jalan yang ada di desa tersebut, start dari desa Sumur Kuning kemudian tembus ke desa Galis.

Secara infrastruktur, jalan yang ada di desa Metanak cukup baik artinya beraspal dengan baik. Meski jalannya berkelok-kelok dan naik turun, untuk sekedar dilalui kendaraan sepeda motor dan mobil cukup baik dan representatif.

Pertengahan jalan tepatnya di desa Metanak saya bersama satu kerabat saya melihat sebuah masjid di sebelah kiri jalan. Tepat di sisi masjid tersebut terdapat sumber mata air. Kami pun menyempatkan diri berhenti sejenak melihat bagaimana kondisi sumber tersebut yang ternyata yang cukup besar dan mengalir deras.

Warga setempat memanfaatkan sumber tersebut untuk keperluan rumah tangga seperti mandi, cuci baju, dan sebagainya.

Saat itu, kami menjumpai ada salah seorang warga setempat yang sedang mencuci karpet. Melihat kami yang nampak ingin melihat-lihat sumber disana kemudian ia mengarahkan kami lokasi sumber utamanya.
 
Dalam jarak yang tidak begitu jauh itu, kami bersama warga tersebut masih bisa menjalin komunikasi menceritakan bagaimana sumber tersebut. Ia memberitahu kami bahwa terdapat ikan siongan atau nama lainnya adalah lele seperti yang biasa kita kenal.

Satu warga yang tidak kami ketahui namanya tersebut menjelaskan bahwa ikan-ikan yang ada di desa Metanak tersebut keberadaanya tidak dipelihara melainkan muncul sendiri dari sejak jaman dulu kala. Ia pun menambahkan bahwa tidak dibenarkan siapa pun mengambil ikan tersebut karena dipercaya ketika sampai memakan ikan tersebut boleh jadi berdampak negatif seperti timbul penyakit kulit dan sebagainya.

Menanggapi penjelasan itu, saya pun mencoba untuk melihat dan memfoto ikan-ikan yang ada di sumber tersebut. Nyatanya tidak ada satu ikan pun yang kami lihat. Warga setempat pun menjelaskan bahwa ikan-ikan tersebut nampaknya sengaja bersembunyi dan tidak ingin difoto atau didokumentasikan.

Demikian sedikit cerita saat ke desa Metanak. Jika Anda memiliki cerita lebih terkait sumber di desa Metanak bisa menambahkan informasi dengan menuliskan komentar di kolom di bawah ini, terima kasih.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar...