Mantap Pol! Tajin Peddhis Ala Madura

Tajin Peddhis Ala Madura
Mantap Pol! Salah Satu Sajian Tajin Peddhis Ala Madura

Indonesia kaya akan masakan tradisionalnya. Masakan khas di setiap daerah banyak populer, tidak hanya daerahnya sendiri, melainkan juga tingkat nasional, dan bahkan internasional. Pada pembahasan kali ini, adalah masakan khas Madura berupa tajin peddhis.

Tajin peddhis, merupakan makanan yang orang bilang lebih ringan ketimbang nasi dan sebagainya. Tajin peddhis tidak mudah dijumpai setiap saat, melainkan hanya beberapa momen saja. Sebelum berbicara lebih jauh, kira-kira apa itu tajin peddhis? 

Istilah 'tajin peddhis' berasal dari bahasa Madura yang memiliki arti bubur pedas.

Dari hasil mengamati, mencicipi, dan merasakan seporsi bubur khas Madura ini rasa pedasnya bukan berasal dari buburnya, melainkan berasal dari topping bubur yang salah satunya adalah irisan cabai merah yang diletakkan diatas bubur (topping) tersebut.

Tajin peddhis yang dibikin di setiap daerah di Madura, sedikit banyak memiliki perbedaan termasuk mungkin ada campuran cabe/lombok pada adonan bubur. Tekstur dan bumbu bubur, termasuk toppingnya amat cukup beragam.  

Pada pembahasan kali ini, tajin peddhis yang dibikin, sesuai pada gambar, berasal dari dusun Tambak Agung, desa Tanah Merah Laok, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan. Sajian tajin peddhis ini pernah dibikin tepat pada tanggal 30 September 2018.

Bubur dimasak dengan ada penambahan kacang-kacangan, ditambah dengan pewarna alami seperti kunyit. Adapun topping yang digunakan adalah irisan cabai, kecambah yang masih mentah, dan tempe, kacang, irisan bawang yang telah digoreng. Pada beberapa momen terkadang ada penambahan telur goreng yang diiris rapi kecil-kecil.

Orang Madura, khususnya di daerah yang dibahas kali ini, mereka membuatnya pada saat awal bulan Muharram dan mungkin juga ada yang syafar. Tajin peddhis yang sudah masak, tidak hanya disajikan untuk keluarganya saja. Melainkan sebagian untuk diberikan ke tetangga-tetangga terdekat. 

Kegiatan memberikan makanan ke tetangga, orang Madura menyebutnya “Ter-ater”. 

Adanya kegiatan ter-ater tersebut tentu bisa mempererat silaturrahim antar saudara dan tetangga. Dan apa yang diberikan berupa makanan tersebut bisa menjadi nilai shadaqah yang mendatangkan manfaat untuk yang memberikan dan yang diberikan. 

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar...