Patung Karapan Sapi di Pelabuhan Kamal-Bangkalan

Jalan-jalan di Kabupaten Bangkalan cukup diminati wisatawan dari berbagai daerah. Selain adanya wisata religi seperti makam Syaichona Cholil yang cukup terkenal, juga ada banyak tempat wisata menarik seperti patung karapan sapi yang ada di Pelabuhan Kamal-Bangkalan.

Patung Karapan Sapi di Pelabuhan Kamal-Bangkalan
Foto Patung Karapan Sapi di Pelabuhan Kamal (22/02/2020)
Kini, Pemerintah kabupaten Bangkalan terus berbenah terutama di sektor pariwisata. Ada banyak tempat wisata menarik yang bisa dijadikan pilihan saat berkunjung ke pulau garam, sebutan untuk pulau Madura.

Sekitar lebih dari 10 tempat wisata di Bangkalan Madura yang bagus dan hits. Namun, di kawasan pelabuhan penyeberangan Kamal-Madura, patung karapan sapi masih menjadi spot menarik. Selain itu, patung tersebut menjadi ikon kebanggaan yang khas khususnya di Kabupaten Bangkalan.


Baca juga : Patung Karapan Sapi di Kota Surabaya

Patung karapan itu masih berdiri kokoh menghadap ke laut, seolah-olah menyambut para penumpang kapal yang datang dari arah kota Surabaya. patung tersebut memiliki sebuah catatan berupa prasasti yang menempel persis di muka depan dinding penyanggah patung itu.


Disana tertulis bahwa patung tersebut di buat oleh salah seorang pematung bernama Otto Nugroho berikut juga dengan alamatnya (Jalan Indrakila A No. 1 Surabaya). Adanya prasasti tersebut bisa menjadi akses mendapatkan informasi terutama saat membutuhkan jasa membuat patung.

Cerita dari cerita, Sejak dulu hingga sekarang, karapan sapi memang menjadi tradisi sekaligus budaya yang ada di Pulau Madura. Kegiatan karapan sapi pun menjadi ajang tahunan yang biasanya diadakan pada bulan Agustus-September.


Penyelenggara, peserta, dan penonton berasal dari berbagai daerah khususnya di pulau Madura, baik di  kabupaten Bangkalan, sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Mereka selalu berantusias saat acara karapan sapi berlangsung.


Jika Anda belum pernah ke Madura, maka tidak ada salahnya mencoba, sambil jalan-jalan dan melihat karapan sapi, sekaligus menikmati masakan khas Madura. Selebihnya, bagi pengunjung yang ingin belajar bahasa Madura, tidak ada salahnya jika bertanya dan berkomunikasi langsung dengan mereka.


Selain itu bolehlah mencoba berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bisa amati apa ada perbedaan gaya bahasanya. Menurut kebanyakan orang ada beda tapi menurut sebagian orang tidak juga. Yah, tergantung faktor pendidikan dan linkungannya mungkin.


Kembali cerita patung bahwa pelabuhan kamal tidak seramai dulu. Semenjak adanya Jembatan Nasional Suramadu yang mulai dioperasikan pada tahun 2009, banyak masyarakat Madura lebih memilih menggunakan akses Suramadu sebagai akses utama. 


Meski begitu, masih banyak masyarakat Madura, terutama Bangkalan masih menggunakan jasa transportasi laut. Hal itu tentu menjadi kesempatan yang bagus bagi Anda ketika berkunjung ke Pelabuhan Kamal. Tidak perlu berdesakan dan bahkan bisa berselfie dengan leluasa di depan patung itu.

6 comments:

  1. Kapan karapan sapi di Madura biasanya diadakan?

    ReplyDelete
  2. Di Surabaya ada kayake mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, ada.
      Patung karapan sapi yg di Kamal ini lebih gelap

      Delete
  3. Byw kalo menang karapan sapi ada hadiahnya ta pak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada. Karena karapan sapi dikompetisikan...pasti lumayan lah hadiahnya

      Delete

Silahkan berkomentar...