Begini Urutan Acara Manaqib

urutan acara manaqib
Urutan Acara Manaqib (Picture taken from YT Channel Manaqib 11)
Manaqib merupakan acara besar diikuti banyak jamaah. Kata manaqib berasal dari bahasa Arab memiliki arti cerita riwayat hidup dimana di dalamnya terdapat nilai-nilai kebaikan.

Sementara itu, kata maqiban mengarah pada kegiatannya yaitu membaca cerita riwayat hidup. Cerita yang dimaksudkan adalah dari seorang wali besar, bahkan menyandang predikat Sulthanul Auliya (rajanya para wali) yaitu Syekh Abdul Qadir Al Jilani.

Kegiatan manaqib merupakan kegiatan sunnah dimana siapa saja yang mengerjakan dipercaya akan mendatangkan rahmat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Kegiatan manaqiban tidak asing bagi saya pasalnya semenjak saya belajar mengaji (al-quran) oleh Alm. ustadz Adnan diajak menjadi anggota jam’iyah manaqib. Beliau merupakan lulusan dari Pondok pesantren Jatipurwo Surobayo melalui asuhan KH. Utsman Al Ishaqi.

Berkat dari mondoknya itu, selesai mondok mendirikan jam’iyah manaqib di desa kelahirannya tepatnya di desa Tambak Agung, Tanah Merah Laok Bangkalan.

Selama saya ingat, ada rentetan amalan seperti ibadah, pembacaan manaqib, doa, dan shalawat. Umumnya dilakukan setelah shalat maghrib apa lagi jika untuk mengisi acara tertentu seperti acara haul, selamatan keluarga, hajatan keluarga, maupun hal lainnya. Di luar itu, waktunya terbilang menyesuai.

Berikut adalah urutan acara manaqib jika diambil dari shalat maghrib.
 
  • Shalat Maghrib
Shalat maghrib merupakan amalan ibadah wajib kita lakukan. Melaksanakan shalat berjamaah menambah nilai nilai khidmat apa lagi baju yang dikenakan para jamaah syarat akan warnanya yang putih-putih. 
  • Shalat sunnah Ba’diyah Maghrib dan Litsubutil Iman.
Masing-masing shalat sunnah dua rakaat. Jika shalat Ba’diyah Maghrib dikerjakan sendiri-sendiri maka shalat sunnah Litsubutil Iman dilakukan secara berjamaah.
  • Wiritan
Setelah mengerjakan shalat sunnah, lanjut dengan wiritan. Isi dari wiritan tersebut berupa doa, shalawat, serta beberapa ayat dalam al-qur’an seperti berikut.

إِنِّى تَوَكَّلْتُ عَلَى ٱللَّهِ رَبِّى وَرَبِّكُم ۚ مَّا مِن دَآبَّةٍ إِلَّا هُوَ ءَاخِذٌۢ بِنَاصِيَتِهَآ ۚ إِنَّ رَبِّى عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ
  • Pembacaan Khusushon dan istighosah
Pembacaan istighosah dilakukan secara bersama-sama. Istighosah merupakan serangkaian doa’ dan shalawat pendek dan berbagai macam seperti bacaan istighfar, asma’ul husna, hauqalah, dan masih banyak lagi. Tujuan dari pembacaan istighosah tersebut adalah untuk meminta pertolongan kepada Allah.
  • Pembacaan Yasin
Pembacaan yasin ini dibacakan secara bersama-sama. Saat membaca, biasanya ada yang memimpin membaca. Jamaah lainnya mengikuti kecepatan dan nada lantunan pemimpin tersebut. Biasanya pemimpin baca membutuhkan mikrofon agar terdegar jelas.
  • Pembacaan Manaqib
Di dalam bacaan maanaqib mengisahkan cerita-cerita biografi, silsilah, kebaikan, serta akhlaq terpuji oleh Syekh Abdul Qadir Al Jilani. Dalam bacaan manaqib ada setidaknya 7 bab dibacakan oleh para jemaah secara bergantian dengan orang-orang berbeda. Ada pun pergantin bab ditandai dengan bacaan sebagai berikut.

اللهم انشر نفحات الرضوان عليه # وامدنا بالا سرار التى اودعتها لديه

Setelah itu baru ada pembacaan Ibadallah dan Ya Arhamarrahimin 
  • Dzikir
Dari sekian banyak maam bacaan, sepertinya dzikir adalah yang paling ditunggu-tunggu. Lantunan dzikir “La ilaha illallah”dicara pelan-pelan dengan nada yang enak. Uniknya, di sela-sela dzikir ada pembacaan oleh satu atau dua jamaah lainnya. Kedua bacaan, shalawat dan dzikir dibacakan secara bersama-sama. Bacaannya enak didengar.

Demikian sedikit gambaran Urutan Acara Manaqib. Masih ada beberapa bacaan yang belum disebutkan, namun insyaallah sedikit banyak tertuang dalam tulisan ini.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar...