Keren, Parade Film Indie Arek Suroboyo

Parade Film Indie Arek Suroboyo
Fim Berjudul Joka Joki ramaikan Parade Film Indie Arek Suroboyo 

Pada momen Creative Community Day 2023, ada sebuah kegiatan Festival Film Pendek Surabaya bertajuk Parade Film Indie Arek Suroboyo di gedung Balai Pemuda Surabaya, Sabtu (25/11).  Info kegiatan telah diviralkan di akun facebook ‘Sapawarga Kota Surabaya’.

Sebanyak 11 film yang dipertontonkan di gedung teater lantai 2 tersebut. Film-film yang diputar merupakan karya yang lolos kurasi tim kurator film yang layak dipertontonkan, khususnya kepada khalayak umum. 

Judul dan produksi dari 11 film tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : 

Joka Joki (Sindie Production), Is Smile (Smile Production), Bagiyo (Teater Kaki Langit Surabaya), Sliwut (Combine Films-Fikom Universitas Ciputra Surabaya), Mama Anyar (Smekdors Film Academy), Sisa-Sisa Pejuang (Kubik & Vintage Indonesia), If Nightmares were Shorter (Diorama Production), Titah (Graha Sinema), Bilik Suara (Jurnalix), Resonansi (Beautiful Minds Studio), dan Akibu (Bepi Production).
  
Film-film tersebut diputar dan dipertontonkan secara berurutan dimulai dari pukul 09.00 s.d. 18.00 WIB. Partisipan yang datang tidak hanya berasal dari production film terkait, melainkan juga untuk umum dengan registrasi di lokasi, that’s for free alias gratis.

Film asli sineas-sineas Arek Suroboyo ini sangat bagus sehingga banyak apresiasi dari sejumlah penonton, termasuk saya sebagai penonton jalur umum. Uniknya, pada kegiatan tahunan ini terdapat workshop masterclass bersama lelelaila tentang ‘Menulis Skenario Ala Box Office’. 

Berdasarkan pengalaman menonton, ada 1 film yang menurut saya lumayan apik. Film tersebut berjudul “Joka Joki” karya Sindie Production.

Mengulas cerita dari film ini, diceritakan ada seorang mahasiswa bernama Ian. Dia merupakan seorang mahasiswa yang nyambi sebagai juru parkir. Akademisnya terbilang pas-pasan, terbukti dengan skripsinya yang belum terselesaikan.

Kendala ekonomi serta dorongan orang tua agar cepat lulus, menjadi salah satu pemicu dia melakukan jasa joki skripsi di semester 14 tersebut. Melalui saran temannya, dia mencoba untuk menggunakan jasa joki skripsi dan setelah tanya-tanya, paket paling murah biayanya sebesar Rp.3.000.000,00-. 

Posisi Ian yang saat itu sedang tidak memiliki uang, akhirnya wacana menggunakan jasa joki skripsi sementara ini tidak dia lakukan. 

Suatu hari, Ian yang tergabung dalam komunitas seni mengadakan rapat. Singkat cerita, anggota komunitas mengadakan iuran kas Rp.10.000,00- setiap pekannya. Ian pun ditunjuk ketua rapat sebagai bendaharanya. 

Setelah uang kas terkumpul hingga Rp.3.000.000,00-, Ian pun mulai terpikirkan menggunakan hasil kas tersebut untuk jasa joki. Tanpa sepengetahuan anggota komunitas tersebut, akhirnya dia menggunakan jasa tersebut. Uang pun terbayarkan. 

Beberapa hari kemudian, dia menelepon pihak jasa joki tersebut, namun nomer telponnya sudah tidak aktif lagi.  Kejadian tersebut sampai berhari-hari hingga hampir sepekan tidak ada kabar. Ian pun meyakini bahwa dia telah tertipu.

Selama Ian menggunakan uang tersebut, dia tidak menampakkan diri ke hadapan teman komunitasnya. Dia lebih memilih menjauh dan stay di kosnya lantara tindakannya yang salah.

Teman-temannya pun akhirnya mendatangi kos-kosannya guna mengintrogasi keberadaan uang tersebut. Dia pun bercerita bahwa uangnya sudah dipakai untuk membayar jasa joki skripsi dan dan terjadi penipuan. 

Sikap Ian sangat disanyangkan oleh teman-temannya. Seharusnya skripsi bisa melalui bimbingan dan atau bertanya kepada teman jika merasa ada kesulitan. Sehingga tidak ada cerita menggunakan jasa joki skripsi yang bisa merugikan tersebut.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar...