Yuk Belajar Kitab Kuning Lagi

kitab kuning
Kitab Kuning Sullamut Taufiq
 
Belajar kitab kuning memang identik dengan pembelajaran yang ada di madrasah-madrasah atau pun pondok-pondok. Namun, bagi yang tidak pernah bersekolah di sekolah yang notabene sekolah agama tersebut tidak ada salahnya belajar kitab kuning.

Secara personal, dulu saya pernah belajar membaca kitab kuning sewaktu belajar di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Tambak Agung, Tanah Merah Laok Bangkalan. Uniknya, tempat madrasah yang pernah saya pelajari merupakan madrasah ranting Sidogiri.

Materi pembelajarannya sama dengan yang ada di Pondok Sidogiri, Pasuruan. Sebagai alumni, saya ingat betul bahwa kitab-kitab yang saya pelajari cukup banyak, salah satunya adalah kitab Sullamut Taufiq pengarang Syekh Abdullah bin Husain bin Thahir bin Muhammad bin Hasyim Baalawi.

Sebagian kitab memang ada yang berharakat, namun tidak untuk kitab kitab Sullamut Taufiq ini. Sebagian lainnya umumnya orang mengatakan itu adalah kitab kuning atau kitab gundul. Kitab-kitab yang saya miliki merupakan kitab bekas pernah saya pelajari dan sampai sekarang saya simpan rapi.
 
Sejauh saya belajar kitab kuning, antara tahun 2002 sampai 2004 masehi terasa tidak begitu sulit. Hal biasa saat itu sering mendengarkan guru membaca dan secara langsung kami selaku murid menyimaknya cara membacanya.

Cukup apresiasi terhadap guru yang membaca begitu lancarnya membaca kitab kuning tanpa harokat lengkap dengan mengartikan dengan bahasa Jawa halus.

Kala itu, pada saat belajar membaca kitab kuning adalah untuk tujuan mengartikan, menerjemahkan, dan memahami meteri yang ada di dalam kitab tersebut. Pembahasan secara detail semua tertulis menggunakan bahasa Arab sementara pembahasannya menggunakan bahasa Indonesia.

Materinya cukup banyak sehingga tulisan-tulisan kitab kuning berukuran sangat kecil namun masih jelas untuk disimak. Beberapa waktu yang lalu bab shalat telah saya pelajari namun untuk mengingatnya lagi saya ingin mencoba untuk membaca dan mempelajarinya lagi.

Orang yang ahli Nahwu dan Syorrof tentu akan sangat mudah, bahkan tidak hanya cara membacanya yang benar tetapi juga disertai dengan alasan-alasannya mengapa dibaca demikian. Sementara yang tidak terlalu paham maka saat membaca kelihatan sering salah. 

Baik, pada kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk belajar kembali kitab kuning, kitab fikih (Sullamut Taufiq) halaman 19. Pada bacaan di kitab tidak ada harakat dan saya mencoba menuliskan kembali melalui tulisan tangan saya lengkap dengan harakatnya.
belajar kitab kuning
Belajar Kitab Kuning Sullamut Taufiq Bab Wudhu
 
Demikian saya mengingat-ingat dan mempelajari kembali kitab kuning. Jika terdapat kesalahan bisa koreksikan dengan mengisi kolom di kolom komentar, terima kasih. Mari semangat terus belajar tanpa mengenal batas.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar...